Persindonesia.com Jembrana – Maksud hati akan berangkat tirtayatra (sembahyang) menuju Pulau Manjangan dengan menaiki perahu mesin dari Waterbay Kel. Gilimanuk menuju Pura yang berada di Pulau Manjangan, Desa. Teluk Terima, Kecamatan. Gerokgak, Buleleng dengan menaiki 2 unit perahu rombongan pemedek (orang sembahyang) sesampainya di Pulau Manjangan dan perahu mau merapat gelombang besar datang dan menghantam perahu.
Kejadiannya pada hari Selasa 28 Juli 2020 sekira pukul 18.00 Wita rombongan yang berjumlah 18 orang pemedek berasal dari Desa, Tegalcangkring Kec. Mendoyo, Jembrana.
Mereka berangkat menuju Pulau Manjangan dengan menaiki dua buah perahu mesin T Badras yang di sopiri Minardi alias pak Amin (59) dan perahu T Kalong di sopiri Nuhung (56) mereka berdua berasal dari Linkungan Asri, Kelurahan Gilimanuk.
Diketahui rombongan yang menaiki perahu Nuhung berjumlah 10 orang dan perahu yang di sopiri Minardi alias Pak Amin berjumlah 8 orang, naasnya perahu yang di sopiri Minardi alias Pak Amin di hantam gelombang besar, sehingga perahu tersebut menghantam karang di perairan Pulau Manjangan.
Saat salah satu rombongan sembahyang Pak Ketut yang berasar dari Desa Tegalcangkring saat di konfirmasi terkait kejadian naas tersebut melalui telphone seluler mengatakan, perahu yang kami tumpangi di sopiri oleh Pak Amin di hantam gelombang besar sekira pukul 19.30 Wita di perairan Pulau Manjangan, ungakpnya.
“Ya gelombangnya sangat besar sekali sehingga pada saat mau merapat perahu kami di hantam ombak sebar, namun kedua penumpang perahu selamat, dan sopir perahu kami Pak Amin tidak selamat meninggal ditempat karena berbenturan dengan karang sedangkan perahu yang disopiri pak Nuhung semua selamat,” ucapnya sedih.
Atas kejadian naas tersebut dan berkat laporan dari korban Pol Airud Teluk Terima Kec. Gerokgak, Buleleng langsung menuju lokasi dan melakukan evakuasi korban.
Korban langsung dibawa ke Puskesmas Gilimanuk oleh Pol Airud Teluk Terima diterima oleh dr. Suartini, “setelah kami cek korban sudah meninggal dunia kami tidak ditemukan tanda kekerasan hanya luka lecet dan goresan mungikn akibat benturan dengan karang,” ucapnya.
Dikarenakan cuaca sangat buruk rombongan pemedek masih di Pulau Menjangan, menunggu cuaca dan gelombang setabil. ( Ida)