Rombongan Emak-Emak Datangi Kades dan Camat Sempu, Terkait Amburadulnya Pembagian Sembako

Tak Berkategori

Banyuwangi, Persindonesia.com – Puluhan emak emak berasal dari keluarga miskin dan Keluarga tidak mampu mendatangi Kantor Desa Temuasri. Senin 07/08/2020

Bukan tanpa alasan emak-emak mengeluhkan penerima PKH. BPNT, BLT DD, BST Pusat, Sembako APBD, tambahan sembako pusat dan Jps.Jatim di nilai tidak tepat sasaran, pasalnya penerima bantuan banyak yang berasal dari keluarga mampu , miliki rumah mewah, memiliki sawah luas bahkan ada dari keluarga PNS saat menemui puluhan emak emak ,

Sunarti Kades Temuasri menjelaskan, ibu- ibu yang datang ini sudah kami ajukan melalui tahap susulan tambahan sejumlah 50-an penerima Bansos susulan. hanya saja sampai saat ini nama-nama susulan penerima bansos tersebut dananya belum turun jadi mohon bersabar menunggu.

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung MUI Dilakukan Bupati Sintang

Saat di sela oleh salah satu emak-emak bernama Suryati terkait adanya warga penerima Bansos banyakan dari keluarga mampu dan memiliki sawah luas bahkan ada dari keluarga Pns.

Sunarti tidak tahu menahu dari mana pihak yang mengkordinir Bansos , namun dari informasi yang beredar terdapat ratusan warga Desa Temuasri mengajukan secara online yang diajukan secara berkelompok tanpa sepengetahuan dari pemerintah desa.

Seperti kelompok rias pengantin, kelompok bidang usaha yang terdapak covid 19. Kami tidak tahu menahu lewat siapa mereka ajukan, tau tau datang petugas dari Depsos menyerahkan kartu Bansos untuk di bagikan kepada warga terangnya.

Pembuat Laporan Palsu Berhasil Disikat Polisi

Merasa tidak puas dengan jawaban Kades Temuasri, Selasa 08/09/2020 Perwakilan emak-emak mendatangi Kantor Camat Sempu.

Kedatangan emak-emak di sambut hangat oleh Camat Sempu Drs.Akhmad Kholid Askandar bersama Sekcam Sempu.

Dalam dialog dengan emak-emak Camat Sempu Drs.Akhmad Kholid Askandar menjelaskan, bahwa terkait bantuan pemerintah yang salah sasaran pada dasarnya pihak kecamatan dan pihak desa hanyalah pelaksana program dan bukan pengambil keputusan.

Dalam Rapat Pleno, Kedua Pasangan Calon Lakukan Pelanggaran, Ini Penjelasan Bawaslu Jembrana

“Kepala Desa maupun Camat tidak berhak menahan apalagi mengalihkan bantuan kepada warga lain yang lebih layak. Yang bisa kami lakukan apabila terdapat salah sasaran terutama bansos, maka kewenangan kami hanya bisa mengajukan permohonan pemblokiran melalui Depsos, dan apabila permohonan itu di kabulkan oleh pusat maka akan terblokir secara sistem,”terangnya.

Sementara ini untuk mengatasi warga miskin dan warga tidak mampu yang belum sama sekali tersentuh bantuan pemerintah ada beberapa solusi yang di gagas oleh Pihak kecamatan. Solusi pertama, team dari kecamatan bersama pihak desa akan mendata warga yang tergolong mampu/kaya yang mendapatkan bantuan pemerintah,

Pihak kecamatan dan desa mencoba untuk memberikan pemahaman kepada mereka agar secara ihlas mau memberikan bantuan yang di terimanya itu kepada warga miskin. Solusi kedua, memberi label berupa tulisan permanen “Warga Miskin Penerima Bantuan” pada rumah warga yang mendapatkan bantuan.

Hanya 3 Tempat, 1 Hotel dan 2 Warung Makan di Verifikasi Tim Dinas Pariwisata Jembrana

Harapannya adalah setidaknya untuk memberikan efek rasa malu bagi warga yang mampu/kaya yang menerima bantuan pemerintah.

“Setidaknya dengan cara itu warga yang tergolong mampu/kaya itu bisa mengalihkan secara ihlas dan sukarela bantuan yang didapatnya kepada warga miskin yang lebih layak menerima,” jelas Askandar.

Solusi Ketiga adalah program dari kita untuk kita, yakni Program dhuaffa “Gentong 1000” (Gerakan Gotong Royong Rp.1000) mekanismenya adalah menciptakan kesadaran warga agar menabung Rp.1000/Kk/Bulan.

Sejumlah 17 Ormas Gelar Aksi Simpatik, Minta Presiden Keluar Perppu Tunda Pilkada 2020

Dana yang terkumpul akan di kelolah di kecamatan kemudian di kembalikan ke desa lagi untuk di berikan kepada warga yang tidak mampu, khususnya kepada warga yang sakit parah (operasi RS), warga yang meninggal atau yang melahirkan.

“Apabila solusi “Gentong 1000″ bisa berjalan lancar maka tidak akan ada warga miskin ataupun warga yang tidak mampu yang tidak mendapatkan bantuan,” ucap Askandar

Sementara itu La Lati.SH yang turut mendampingi emak-emak menyampaikan dukunganya terhadap program Camat Sempu.

Eratkan Kerja Sama, Pangdam XII/Tpr Terima Kunjungan Bupati Landak

Menurut La Lati.SH program Camat Sempu merupakan program yang sangat baik, sederhana 1000 manfaat. sehingga perlunya kerjasama semua pihak termasuk kesadaran dari warga sendiri untuk membiasakan diri mengatasi masalah dengan cara bergotong royong terutama program “Gentong 1000”.

Sebagai bukti dukungan terhadapa program Camat Sempu, La Lati.SH menyatakan kesiapannya untuk mempelopori program Gentong 1000 /Gerakan Gotong Royong Rp.1000 di Desa Temuasri.

ABADI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *