Persindonesia.com Surabaya – Ketua FORDIVA Megawati memaparkan, salah satu kondisi politik yang dikhawatirkan pada kelompok rentan di Pilkada 2020 adalah hilangnya hak pilih dan dipilih bagi penyandang disabilitas.
“Kalau untuk hak memilih, banyak pihak yang mengadvokasi, namun hak untuk dipilih itu, masih banyak pihak yang tidak mengerti dan menganggap penyandang disabilitas tidak dapat mengemban tugas legislatif,” kata Megawati.
Tim Pelanggaran Prokes Merangsek masuk ke Pelosok Pemukiman Warga
“Perlindungan suara kelompok rentan ini harus bisa dilindungi dan digunakan dalam Pilkada 2020 di masa pandemi Covid – 19. Fordiva mendapat Sosialisasi relawan demokrasi basis disabilitas KPU kota Surabaya di Klinik Massage Sumber Sehat Jl. Manukan Tengah Blok XI N No.14, Manukan Kulon, Kec. Tandes, Kota SBY, Jawa Timur (26/09),” ucapnya.
“Hal-hal yang di sosialisasikan kemarin diantaranya adalah Penuangan hak suara dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan Aksesibilitas dalam penuangan hak pilih”. ujar Ahmad Budianto pemilik klinik pijat.
Pulang ke Rumah Sebulan Sekali, Cerita Perawat ke Presiden Jokowi
Terlihat hadir mewakili perwakilan relawan disabilitas KPU antara lain Ani, Prana dan Ipung memberikan presentasi dan penjelasan kepada para disabilitas tuna netra, timpal Ahmad Budianto ( Wakil Ketua FORDIVA )
Ia berharap, pesta demokrasi serentak Pilkada Surabaya 2020 diharapkan disabilitas punya peran aktif untuk memberikan suara pilihan terhadap walikota yang akan dipilihnya.
Menjejaki Potensi dan Bahan Baku Souvenir Kerang Laut di Pesisir Pantai Batangmata
Akan tetapi banyak temuan di lapangan bahwa disabilitas-disabilitas tidak bisa menggunakan hak suaranya karena kondisinya yang tidak bisa hadir ke tempat-tempat TPS.
“Inilah pentingya peranan para relawan-relawan yang diterjunkan untuk bisa mendampingi para disabilitas memberikan hak politiknya, ujar Megawati penyandang disabilitas tuna daksa.
Tabrakan Dump Truk Parkir, Saparudin Dilarikan Ke Rumah Sakit KIM Pangkalpinang
Ditambahkan oleh Ahmad Budianto, pada kondisi yang masih pandemi covid -19 ini khusus tuna netra wajib menggunakan sarung tangan dan masker, karena nanti akan digandeng petugas menuju tempat bilik suara, ujar pria kelahiran banyuwangi 1979, tutupnya. (Div)