Arogansi, Datang Berbau Alkohol, Tidak Terima Ditanya Ipat, Langsung Menggebrak Meja

Tak Berkategori

Persindonesia.com Jembrana – Semakin hari semakin memanas kampanye damai di Kabupaten Jembrana, seperti halnya di media sosial saling hujat menghujat pun dilakukan demi menjatuhkan salah satu pasangan calon.

Seperti halnya salah satu status pendukung paket Bangsa, mereka kembali berulah yang sebelumnya salah satu akun Nyemot Perching mengupload kartu identitas (KTP) Cawabup Ipat dan melanggar UU ITE, sehingga mendapat bulian yang keras.

Kini akun bernama Dewa Nugraha membuat status yang berisikan “BERITA SEORANG CALON WAKIL BUPATI NYAGUR MEJO SIK NAK SING NU, TUMBEN MEJENUKAN SOAL DI JEMBRANA. DI JAWA SING TAEN MEJENUKAN. ITU TEMPAT ORANG BERDUKA JANGAN RIBUT DISANA KOK SEPERTI TIDAK PUNYA SOPAN SANTUN AJA. JAUHKAN KAMI DARI ORANG SEPERTI ITU TUHAN”, itulah isi tulisan dari status Dewa Nugraha. Sabtu 03 Oktober 2020.

Pandemi,Legian Food Court Optimis Tetap Eksis

Diketahui memang benar ada salah seorang warga di Banjar Pangkung Jangu, Desa Pohsanten, Mendoyo, meninggal dunia. calon Wakil Bupati dari Koalisi Jembrana Maju (JKM) nomer urut 2 Ngurah Gede Patriana Krisna (Ipat) bersama sejumlah timnya yang diundang oleh tuan rumah.

Saat di konfirmasi via telphone oleh awak media Cawabup Ngurah Gede Patriana Krisna (Ipat) mengatakan, awalnya sekitar jam 19.00 Wita kami datang bersama tim atas undangan tuan rumah ke rumah duka, sebelum ke rumah duka kami mampir ke salah satu anggota DPRD dari praksi Golkar di Pohsanten.

“Selanjutnya kami bersama-sama ke rumah duka dan disambut baik oleh keluarga duka, selanjutnya kami duduk dan banyak ada warga yang ikut selfi, saat kami asik ngobrol didepan saya ada 3 orang sedang duduk berjarak sekitar 5 meter gelagat mereka mau mencuri poto tanpa sepengetahuan saya, saat mereka menfoto ternyata flash kameranya hidup, jadinya ketahuan menfoto.

Wakapolsek Cek Langsung Operasi Yustisi Gabungan Dengan Bersepeda

Ia melanjutkan, akibat dari kejadian foto tersebut tim TEPAT yang ikut melayat memberitahu saya bahwa ada yang memfoto, saya bilang biarin saja, tapi mereka terus-terusan menfoto saya sambil mengobrol dengan temannya, saya membalas dengan mengancungkan 2 jari sambil bercanda.

“Terus-terusan mereka menfota saya dan akhirnya saya bertanya “pak magsud bapak memfoto saya punapi niki” dan mereka berkilah bilang tidak ada memfoto, sambil diketawai sama warga disana, dan tanya ‘bapak dari mana’ dia bilang dirinya dari Sebual, dan disebelah kanan sambil menggebrak meja dan tuan rumah istri yang meninggal menjerit “jangan disini ribut” dan anaknya almarhum datang sambil ngangkat meja mengusir ketiga orang tersebut,” ungkap Ipat.

Setelah mereka pergi anaknya memanggil saya “pak wakil silahkan balik ke meja bapak, dan saya juga meminta maaf kepada tuan rumah atas kejadian tersebut, sampai tuan rumah mau melaporkan kejadian ini kepada Polisi, intinya mereka bertiga tidak terima saya tanyain, terkait berita di medsos itu sudah jauh melenceng dari fakta yang kami alami di tempat duka, tutupnya.

Pelatihan Penggunaan School Boat Untuk Para Awak KRI Bima Suci

Salah satu warga berinisial TS yang ada disana bilang memang mereka bertiga itu dari anggota PDI P, sebelum bapak Ipat datang mereka sudah disini dan datang sudah berbau alkohol, salah satu yang memukul meja bernama Mamok panggilannya dari SebualĀ  diketahui dia sebagai Ketua Tempek Stiti Kelod Sebual, menurut informasi mereka pendukung BANGSA, ucapnya. Tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *