Spirit Kearifan Lokal, Menuju Desa Wisata Hebat Bangsa Bermartabat

Persindonesia.com Surabaya – pascapandemi COVID-19 ASIDEWI ikut berpartisipasi dalam kegiatan terhadap ‘the new’ pariwisata. melalui program “We Love Bali” di dukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Famtrip Wisatawan Nusantara yang di selenggarakan pada bulan oktober sampai november 2020.

Salah satu program yang di lakukan pada tanggal 14-16 oktober dari 10 program yang ada pada bulan oktober adalah program 9 yaitu Jembrana-Tabanan-Nusa Dua dan Karangasem.

Diduga Human Eror Jembatan Jerambah Gantung Ambruk, Ketua LIN Angkat Bicara

“Hari pertama kumpul di lapangan Jagathana Jembrana dengan pembagian godie bag yang berisi tumbler, masker, t-shirt, dan ID card. Kemudian menuju Pura Tanah Lot, konservasi penyu, Pantai Melasti, Pura Luhur Uluwatu, ke taman ujung Karangasem dan berakhir Kembali ke Jembrana,” ucap Ketua ASIDEWI yang diwakili oleh I Dewa Ayu Kade Utami Dewi.

Ia melanjutkan, kegiatan ini di laksanakan selama 3 hari yang di support oleh Kemenparekraf dan PCO serta guide yang luar biasa, ASIDEWI ikut berpartisipasi dalam kaitan ini, program pemberdayaan masyarakat melalui kepariwisataan merupakan langkah penting yang perlu dilaksanakan secara terarah dan berkesinambungan.

Astaga! Sumerta Hendak Dibawakan Roti, Ditemukan Gantung Diri

“Untuk menyiapkan masyarakat agar semakin memiliki kapasitas dan kemandirian, serta berperan aktif dalam mendukung keberhasilan pembangunan kepariwisataan di tingkat lokal, regional dan nasional,” jelas Utami Dewi.

Sementara DMC PMA di Bali Dody Dibyahari saat dikonfirmasi terkait kegiatan ini mengatakan, salah satu model pembangunan pariwisata yang mengkolaborasikan fungsi pemberdayaan masyarakat sebagai pelaku adalah pengembangan desa wisata.

Silahkan Vote Calon Bupati dan Wakil Bupati Jembrana 2020

“Pengembangan desa wisata mendorong berbagai upaya untuk melestarikan dan memberdayakan potensi keunikan berupa budaya lokal dan nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) yang ada di masyarakat yang cenderung mengalami ancaman kepunahan akibat arus globalisasi yang sangat gencar dan telah memasuki wilayah pedesaan,” pungkasnya.

Dody menambahkan, tentunya dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan. Protokol CHSE ini diharapkan bisa mengembalikan kepercayaan wisatawan terhadap destinasi dan industri pariwisata Indonesia bahwa ada jaminan keamanan, kesehatan, dan kebersihan.

Bentuk Kepedulian Polsek Gianyar Terhadap Warga yang Terdampak Covid-19 Berupa Sembako.

Utami Dewi menambahkan, dengan implementasi protokol CHSE di destinasi wisata, melalui kegiatan ini pemerintah dan masyarakat berharap dapat mengembalikan kepercayaan wisatawan domestik terhadap Bali sehingga salah satu hal penting dalam pariwisata yaitu Gaining Confidence dapat tumbuh kembali di masyarakat dan industri pariwisata di Indonesia khususnya Bali segera bangkit kembali,” tutupnya. Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *