Apresiasi Wamen LHK Terhadap Penangkaran Penyu Kurma Asih, Ini Penjelasannya

 

Persindonesia.com Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Alue Dohong dalam kunjungan kerja ke Bali menyempatkan diri mengunjungi Pusat Penangkaran Penyu kelompok Kurma Sari Asih Desa Perancak. Jumat 23 Oktober 2020.

Penangkaran Penyu kelompok Kurma Sari Asih merupakan ekowisata yang bergerak dibidang pelestarian penyu serta merilis tukik-tukik yang akan di lepas ke laut, sebelum adanya Covid-19 tempat ini biasanya rame dikunjungi entah itu dari tamu luar negeri maupun masyarakat pribumi.

Forkopimcam Pangkalanbaru Bagi Bagi Masker

Kedatangan Wamen LHK Alue Dohong beserta rombongan disambut oleh Bupati Jembrana yang diwakili Sekda Pemkab Jembrana I Made Sudiada SH.MH. Dalam kegiatan kunker ini selain mengunjungi Pusat Penangkaran Penyu, juga mengunjungi Penangkaran Curik Bali, Desa Blingbingsari, Jembrana.

“Saya lagi mengunjungi kelompok masyarakat pelestari penyu di Kurma Asih, saya lihat programnya sebagai ekowisata merilis tukik-tukik (anak-anak penyu) balik ke laut, informasi yang saya dengar, di seluruh Bali ada 300 ribu sampai 400 ribu tukik setiap tahunnya meliputi 14 daerah termasuk di Jembrana ini,” ungkap Wamen LHK Ale Dohong.

Pecahan kaca Botol Berserakan Akibat Sebuah Truk Mengalami Out Control

Ia melanjutkan, ini potensi wisata yang luar biasa, ini merupakan obyek wisata yang berbasis konservasi namanya, sebagian memang dibutuhkan memang diperuntukam upacara adat, tidak semua di lepas, mungkin 20% dari seluruh produksi telur menghasilkan tukik dirempensi disimpakn dan dipelihara untuk kepentingan upacara,

“Ini sebenarnya Potinsi yang sangat besar untuk Bali, Ekowisata dikaitkan konservasi dan kegiatan religi. Kita tidak boleh putus asa sebagai bangsa, kita tetap jalan tatapi sesuai dengan normal baru yaitu perinsip 3 M, mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker,” tutupnya.

Sosialisasi Hukum Pidana Dan Pemidanaan Dalam Praktik Peradilan

Sementara itu Ketua Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih I Wayan Anom Astika Jaya mengatakan, terima kasih banyak kepada bapak Wamen jadi dalam kesempatan ini bisa hadir pertama kalinya di Perancak tempat Kurma Asih ini. Jadi beliau sangat apresiasi sekali kepada kegiatan kelompok masyarakat.

“Beliau sangat antusias dan mensuport, dan beliau mengharapkan kedepan akan menjadi model Ekowisata yang betul-betul berbasis ekonomi Ekoturism, ada pusat pelestarian penyu, ada pusat pendidikan penyu, hal ini yang sangat diharapkan bapak Wamen,” ucapnya.

Febry : Para Pemuda Jangan Mudah Percaya Dengan Berita Hoax di Medsos

Anom melanjutkan, disisi lain ada beberapa kendala yang kami alami yaitu alam sendiri abrasi semakin parah jadi tahun ke tahun pesisir kita semakin menyempit, harapan beliau ini akan menjadi perhatian khusus bagi pemerintah pusat.

“Akibat dari pandemi Covid-19 ini, kami adalah salah satu yang paling kena dampak dari pandemi ini, mudah-mudahan tahun depan sudah kembali normal dan kami bisa berbuat lebih banyak lagi,” tutupnya. (Sub)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *