Akibat Statemen Viral di Medsos, AWK Dipukul Pendemo

Persindonesia.com Denpasar Bali – Menyikapi permasalahan terkait sejumlah kegiatan Dharma wacana yang dilakukan DPD RI Arya Weda Karna disejumlah daerah, dimana diyakini oleh nitizen tema yang dibawa menyangkut agama Hindu dan dipadukan dengan ajaran Hare Krisna, dan diduga melenceng dari pakem Hindu Bali, sehingga Arya Weda Karena mendapat cemohan nitizen.

Kasus terbaru sek bebas dan Arya Weda Karna menyinggung yang salah satunya pura yang berada di Nusa Penida dalam darma wacananya yang viral di media sosial ia menyebut bahwa Ida Bhatara yang berstana di Pura Dalem Ped, Nusa Penida bukanlah dewa, atas kejadian tersebut Arya Weda Karna mendapatkan cemohan oleh masyarakat Hindu Bali di media sosial (FB).

Diduga Adanya Kesengajaan Mark Up Pagu/HPS hingga Indikasi Penawaran Lelang Tidak Rasional di Kabupaten Bondowoso

Pantauan awak media hari ini anggota DPD RI Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Wedastraputra menerima pendemo di Kantor DPD RI Renon Jln. Cok Tresna Renon, Denpasar Bali, namun masa yang mengatasnamakan Perguruan Sandhi Murti sempat sempat berorasi di luar pagar diluar pagar. Rabu 28 Oktober 2020

Dan akhirnya perwakilan masa di persilahkan masuk oleh Arya Weda Karna, namun masa tetap di luar kantor DPD RI sehingga Arya Weda Karna turun langsung menemui masa yang sedang berorasi.

Peringati Hari Sumpah Pemuda, Polres Bangka Barat Pasang Spanduk Ucapan

Diketahui kedatangan Arya Weda Karna (AWK) menemuai masa yang marah akibat postingan-postingan statemen di media sosial yang sangat bertentangan dengan pakem Hindu Bali ini diantaranya terkait budaya Hindu Bali yang di padukan dengan ajaran Hare Krisna, statemen AWK terkait memperbolehkan sex bebas asal memakai kondom dan yang terayar menyebut bahwa Ida Bhatara yang berstana di Pura Dalem Ped, Nusa Penida bukanlah dewa.

Massa yang berjumlah kurang lebih 30 orang dengan emosi tetap menghina dan menghujat AWK. Belum sempat AWK berbicara salah satu pendemo yang marah tersebut tiba-tiba memukul kepala AWK diikuti oleh pendemo laninya, sehingga keributan pun berlanjut masa meringsek kedalam memburu AWK yang diamankan oleh petugas, sebelumnya masa sempat ditahan oleh petugas keamanan di pintu masuk Kantor DPD.

Semangat Sumpah Pemuda Harus Makin Memantapkan Soliditas Dan Persatuan Bangsa

Saat di konfirmasi terkait pemukulan tersebut Arya Weda Karna mengatakan, sebelumnya saya sempat bertemu dengan Keris Bali di Tampaksiring pak Ismaya mediasi dan berdialog mereka ini datang kekantor nyelonong tanpa surat, saya beretikad baik menerima hari ini jam 12 siang, saya sudah siapkan ruang rapat, kita tunggu kurang lebih 20 menit tapi mereka tidak mau keatas untuk rapat.

“Karena aspirasi saya sebagai DPD harus dengan mediasi dan berdialog, mereka sudah mulai keterlaluan melakukan penghinaan, saya berinsiatif untuk menemui tetapi belum juga mau masuk kekantor DPD padahal kami sudah buka gerbang, dan mempersilahkan pak polisi untuk membuka jalan, saya merapat ternyata ada suatu tindakan penganiayaan,” ungkapnya.

Perketat Pengawasan Pintu Masuk Bali Hadapi Libur Panjang, 24 Orang Dikembalikan

Arya Weda Karna melanjutkan, sebagai bukti penganiayaan di tangan, muka dan tadi ada memukul kepala saya ada dua orang atau tiga orang, tindakan saya, saya akan melaporkan kejatian ini ke Polda Bali, sebelum ke Polda saya akan melakukan visum terlebih dahulu didampingi oleh A.A Ngurah Agung dari Puri Grenceng saya biarkan hukum akan akan memproses lebih lanjut saya siap sebagai warga negara.

“Saya adalah DPD aktif dan dilindungi oleh UU MD3, saya membuka pintu untuk dialog sayang sekali yang dilakukan ditanah negara justru seorang DPD dianiaya oleh mereka yang katanya mewakili rakyat Bali, sekarang kita serahkan ke proses hukum,” tutupnya. Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *