Walikota Pangkalpinang Didemo Terkait Jembatan Roboh Akibat Human Eror

Persindonesia.com , Pangkalpinang — Robohnya Jembatan Air Kerabut (Jembatan Gantung) dengan menggunakan anggaran APBD Kota Pangkalpinang mendapat perhatian DPRD Kota Pangkalpinang.

Jembatan ini di garap oleh PT. Karya Mulia Nugraha dengan Nomor Kontrak : 01/SP/APBD/PU-PR/2020 dengan harga kontrak sebesar 25.980.529.000, yang di mulai dari tanggal 22 April 2020 s/d 17 Desember 2020, robohnya jembatan tersebut sampai saat ini belum terselesaikan.

Dari hasil investigasi kejaksaan dan DPRD Kota Pangkalpinang bahwa kasus tersebut merupakan kesalahan manusia (Human Eror) .

 

Masa meminta Walikota Pangkalpinang Bapak H. Maulan Aklil untuk mempertanggung jawabkan serta menjelaskan kasus robohnya Jembatan Air Kerabut (Jembatan Gantung) secara jelas dan berdasarkan data yang lengkap dan dipublikasi kepada masyarakat-masyarakat Pangkalpinang.

Dan juga diminta Walikota Pangkalpinang Bapak H. Maulan Aklil untuk membentuk Tim Khusus yang mempunyai kompetensi untuk menguji dan mengecek bahan-bahan yang digunakan untuk membangun jembatan tersebut, apakah sudah sesuai ataukah belum dengan Spesifikasi dan RAB (Rencana Anggaran Bangunan).

 

Diminta Walikota dan DPRD Kota Pangkalpinang untuk mendesak Kejaksaan mempercepat proses Investigasi dan memaparkan hasil perkembangan dari hasil Investigasi dari kejaksaan untuk segera mempublikasikan hasil perkembangan investigasinya.

Pihak DPRD Kota Pangkalpinang juga diminta untuk memanggil Walikota Pangkalpinang Bapak H. Maulan Aklil dan Pimpinan Proyek directur Pelaksana Proyek untuk mempertanggung jawabkan serta menjelaskan kasus robohnya Jembatan Air Kerabut (Jembatan Gantung).

Meminta kepada Badan Pemeriksaan Keuangan RI perwakilan Bangka Belitung untuk mengaudit dana pembangunan jembatan tersebut.

Permintaan juga kepada para pejabat yang bertanggung jawab terhadap robohnya Jembatan Air Kerabut (Jembatan Gantung) tersebut untuk tidak menyalahkan Buaya sungai, karna Buaya sungai tidak mengerti apa-apa tentang proyek pembangunan jembatan. Tetapi marilah kita meminta pertanggung jawaban ini kepada BUAYA DARAT, karna Buaya daratlah yang bisa memakan Semen, Besi dan Paku-paku.

Walikota Pangkalpinang, Molen di depan para pelaku aksi menyampaikan ucapan terima kasih.

“Jadi terima kasih kepada adek adek 15 orang ini mengingatkan masa lalu abang kayak gini, abang terima kasih sama kalian sudah mau mendemo abang pagi ini, abang sudah rindu di demo, selama abang jadi Walikota tidak pernah di demo orang, jadi sangking abang rindu di demo tu, dari jam 9 kurang abang sudah nongkrong di sini, janji nya tadi jam 9, abang lom makan sangking kangen e pengen di demo seneng abang jujur,” ucapnya.

Molen juga menyampaikan bahwa proyek jembatan kerabut sampai saat ini belum ada pembayaran dari pihak pemerintah, jadi sampai saat ini belum ada kerugian dari pemerintah.

“Abang juga jujur sama kalian soal jembatan ini, tapi untuk kalian ketahui jembatan ini belum kita bayar kalo sudah di bayar semua kalo susah selesai, jadi kerugian negara pun belum ada. Sama juga abg juga kesel kenapa rubuh.

Setuju abang akan usut ini, kita kejer kontraktornya biar mereka segera menyelesaika ini, karena abang ngak mau ini karna ini uang rakyat uang masyarakat yang harus di pertanggung jawabkan, abang sebagai Walikota akan mempertanggung jawabkan itu nantinya, kalo abang nanti mati besok akan di hisab,” ungkap Walikota yang biasa di sapa abang Molen.

Molen juga menyampaikan, bagi yang merasa belum puas dengan jawabannya, Molen wellcome bisa di telpon langsung atau WA pribadi.

“Baiklah ku kira seperti itu adek adek semua kalo emang masih belum puas jawaban abang Wa abang, Abang wellcome. Karna itu cita cita abang jembatan itulah yg akan menyatukan Kabupaten Bangka dan Pangkalpinang,” tutupnya.

Aksi di tutup dengan damai dan makan bersama di depan kantor Walikota bersama para pendemo dan Walikota. (*/Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *