Sejumlah Kalangan Nilai Minimnya Sosialisasi Paslon, Akan Memicu Rendahnya Tingkat Partisipasi Pemilih

Gunungsitoli, Persindonesia.com – Sejumlah kalangan pertanyakan sikap KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kota Gunungsitoli sebagai penyelenggara pemilu kada Kota Gunungsitoli pada tgl.9 Desember ini.

Mereka menilai KPU Kota Gunungsitoli terkesan cuek dan masa bodoh soal sosialisasi pasangan calon tunggal dan kolom kosong,.

Tidak sedikit dari mereka, menduga KPU Kota Gunungsitoli bermain mata dengan salah satu paslon, sehingga merasa tak perlu lagi ada sosialisasi khususnya kolom kosong.

Kesenian Daerah Musik Dambus Bahari Diangkat Babinpotmar Lanal Babel

Hal senada juga diakui oleh mantan ketua KPU Kota Gunungsitoli Sokhiatulo Harefa, saat wartawan Persinsonesia.com mencoba konfirmasi hal tersebut via seluler Rabu (4/11).

“Iya, sepengetahuan saya belum ada sosialisasi dari kawan- kawan KPU Kota Gunungsitoli soal Paslon tunggal dan kolom kosong kepada masyarakat, andai sudah dilakukan, dikelompok masyarakat mana dan kapan ? terlihat sepi-sepi aja koq” tandasnya.

Lagi katanya, dengan minimnya sosialisasi, paslon tunggal lagi, ditambah situasi covid-19, dikhawatirkan akan berpengaruh pada tingkat partisipasi masyarakat pemilih.

Pemprov Sultra Terima Penghargaan dari BKN dalam Penggunaan Seleksi Sistem CAT

Saya belum lihat strategi apa yang dilakukan KPU Kota Gunungsitoli agar pilkada dikota ini berkualitas dan tingkat partisipasi masyarakat untuk memilih cukup tinggi.

Jangan lupa bahwa ada segmen pemilih pemula yang sangat rentan tingkat partisipasinya, apa ini sudah diantisipasi kawan-kawan di KPU Kota ? tanyanya

Dijaman saya kemarin, lanjut Sokhiatulo lagi, kami berkunjung kesekolah-sekolah karena mereka adalah pemilih pemula, nah sekarang sekolah pada tutup karena covid, jadi bagaimana strategi KPU menjangkau mereka?” tanyanya.

Viral Kasus Tanah Bengkok Desa Tobat, LSM Geram Minta Pemkab Tangerang Tunjukan Bukti

Mantan ketua KPU Kota Gunungsitoli 2 periode ini, memprediksi akan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat pada Pilkada Kota Gunungsitoli, karena beberapa faktor antara lain : Minimnya Sosialisasi, Paslon Tunggal dan situasi covid.

Ia berharap KPU harusnya fair dalam mensosialisasikan kepada masyarakat, bahwa Paslon tunggal bukan satu-satunya pilhan, bila ada masyarakat yang tidak berkenan dengan paslon tunggal, maka kolom kosong juga boleh sebagai pilihan, karena memilih kolom kosong tidak HARAM, tapi sah secara hukum dan dilindungi oleh Undang-undang.

Jadi dalam bingkai itulah KPU Kota Gunungsitoli harusnya mensosialisasikan para paslon, sehingga masyarakat tercerahkan dan tertarik untuk datang memilih.

Ada Acara Pernikahan Babinsa Gumbrih Meminta Warganya Patuhi Protokol Kesehatan

Terpisah, Komisoner KPU Kota Gunungsitoli mengatakan bahwa selama ini kertas suara belum selesai dicetak jadi terkendala untuk sosialisasi.

Dalam waktu dekat ini akan kita lakukanĀ  sosialisasi berhubung kertas pemilihan sudah selesai dicetak.

Hal itu dikatakannya di kantornya Senin (9/11) dihadapan masyarakat yang mewakili kolom kosong.

(Edy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *