Tidak Sesuai Fakta Yang Dialami ! TP Klarifikasi Kasus Modus Video Call

Tangerang Selatan,Persindonesia.Com – Tomi Patria Menggelar Press Conference Klarifikasi menanggapi berita yang beredar di Medsos, Tomi Patria merasa keberatan dan dirugikan, sebagai korban pemerasan dan merasa diberlakukan tidak adil terhadap pemberitaan dirinya, Pasalnya saat ini kasus pemerasan tersebut sudah memasuki persidangan dan tinggal menunggu keputusan bagi para pelaku pemerasan.

Tomi mengatakan dalam Conference Pers yang dilakukan di Cafe Naluri & Bistro Jalan RE.Martadinata No 09 Ciputat Tangerang Selatan.Rabu (25’/11/2020)

” Para pelaku pemerasan sudah di tangkap, saya adalah korban sindikat pemerasan dengan modus video call, tapi saya merasa dipojokan dan diberlakukan tidak adil terhadap pemberitaan di media,” ungkap Tomi Patria kepada para awak media.

Tomi menjelaskan, bahwa Tanpa di sadari dirinya di Hipnotis, dan menjadi korban sindikat pemerasan bahkan ancaman melalui telepon oleh para pelaku sehingga Tomi malapor ke Pihak Kepolisian.

“Karena saya korban, dan  merasa perlu melaporkan kepada pihak berwajib dan kasus ini tengah dalam penyelidikan lebih dalam oleh Polda Metro Jaya,” kata Tomi Patria yang juga ketua organisasi masyarakat Forkabi.

Menurut pengakuan Tomi, 2 orang Pelaku sudah ditangkap kini ditahan di Polda Metro Jaya dan 1 orang pelaku masih DPO, mereka berasal dari Prov. Jambi

Tomi menjelaskan sebelum melakukan laporan telah berkonsultasi agar kasus pemerasan menjadi perhatian pihak berwajib

“Jadi informasinya bukan seperti berita yang beredar di media saat ini tetapi tetap menjadi perhatian saya atas permasalahan yang saya alami, jelas Tomi

Pria yang juga ketua IPSSI Tangsel ini juga mengaku kasus yang dihadapi menjadi pelajaran berharga untuk lebih berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial

” Benar kasus tersebut terjadi saat sedang proses sebagai calon walikota Tangerang Selatan, hingga concern memerlukan pertemanan di media sosial namun naasnya saya tidak sadar adanya tindakan pelaku yang sengaja melakukan kejahatan melalui akun pribadi saya,” ungkap Tomi

Dirinya pun tidak menyadari sama sekali ketika para pelaku menelpon bahkan meminta sejumlah uang dengan dalil ancaman penyebaran

” Tapi, saya juga akan menggunakan hak jawab saya terhadap pemberitaan yg beredar saat ini karena berita tersebut tidak sesuai fakta yang saya alami,” terang Tomi Patria

Sementara kasus pemerasan dengan modus video call sudah berlangsung persidangan perdana untuk mendengarkan para saksi

” Berita kemarin yang sempat beredar tidak sesuai apa yang saya alami, jujur saja saya merasa di dzolimi atas kasus yang saya alami,” tandas Tomi Patria yang pernah mencalonkan diri sebagai Calon Walikota Tangsel.

Bahwa dalam hal ini saya melihat dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidikan membeberkan terdapat lebih dari 1 korban indikasinya jelas ini adalah kejahatan yang terorganisir, saya harapkan dari pihak penegak hukum agar dapat mengusut secara tuntas kegiatan cyber yang telah banyak memakan korban.

Tomi berharap agar media memberitakan secara berimbang dan melihat aspek keadilan tentang kasus pemerasan terhadap dirinya.

Tomi berpesan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam ber-medsos sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

(nr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *