Diduga Mengidap Epilepsi Mbah Piti Ditemukan Mengambang Diperairan Gilimanuk

Persindonesia.com Jembrana – Warga lingkungan Samiana, Kelurahan Gilimanuk, Melaya Jembrana dihebohkan dengan penemuan mayat mengapung sekitar 1.5 meter dari bibir pantai Gilimanuk

Mayat tersebut pertama ditemukan oleh Misdiyanto (49), warga Lingkungan Samiana pada saat jalan pagi ditepi pantai Gilimanuk.

Awalnya Misdiyanto jalan-jalan di tepi pantai, baru berjalan sekitar 200 meter dirinya melihat sosok mengambang sekitar 1,5 meter dari bibir pantai, setelah didekati alngkah terkejutnya sosok yang mengapung tersebut ternyata jasad manusia.

Respon Terorisme di Sulteng, LPSK Siapkan Tim Untuk Tangani Korban

Jasat tersebut ditemukan dalam keadaan posisi telungkup dan mengenakan baju putih, Misdiyanto langsung menghubungi rekannya bernama Sumarsi (52), dan warga sekitar.

“Saya sama Sumarsi kemudian menggangkat jasat itu untuk dibawa ke pinggir pantai dengan dibantu warga lainnya”; ujar Musdiyanto, Minggu (29/11/2020).

Setelah jasat mengambang tersebut berhasil diepakuasi ke pinggir pantai, Musdiyanto kaget karena ternyata jasat tersebut adalah wanita yang dikenalnya. Korban diketahui bernama Mbah Piti (57), warga Lingkungan Samiana, Kelurahan Gilimanuk.

30 Tahun Tinggal Dirumah Tidak Layak Huni, Nenek Di Jayanti Butuh Perhatian Pemkab Tangerang

“Dia (korban) tidak punya pekerjaan, dia memang sering ke rumah-rumah warga untuk meminta-minta, termasuk minta makan. Kalau malam dia selalu menginap di salah seorang warga di sini,” tutur Musdiyanto dibenarkan warga lainnya.

Kapolsek Kawssan Laut Gilimanuk, Kompol Gusti Nyoman Sudarsana dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya korban ditemukan warga dalam keadaan mengambang di air, Minggu (29/11) pukul 06.00 Wita.

Dari keterangan sejumlah saksi-saksi korban diketahui memiliki penyakit epilepsi sejak lama dan diduga saat berada di pantai, penyakit efilepsi korban kambuh dan karena tercebur di air akhirnya meninggal dunia.

Ketua Dewan Pembina SAHI DR. Hj. Siti Ma’rifah Ma’ruf Amin Hadir di Puspem Badung

Dari hasil pemeriksaan medis lanjut Sudarsana, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dari mulut korban mengeluarkan busa, dan pada pelipis kiri dan kanan terdapat luka lecet yang diduga diakibatkan gesekan dgn dasar pantai saat jasad korban posisi telungkup. Tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *