Gunung Semeru Meletus Dan Menyemburkan Awan Panas

LUMAJANG, PersIndonesia – Peristiwa itu terjadi pada Minggu (29/11/202) sekitar pukul 00.10 WIB. Luncuran Awan panas tersebut mengarah ke wilayah curah kobokan. Namun demikian, luncuran awan panas tersebut masih jauh dari permukiman warga. Selain awan panas, Gunung Semeru juga mengalami guguran lava sebanyak 13 kali, dengan jarak luncur sejauh 300 – 1.500 meter.

Gunung Semeru yang terletak di Ngampo, Pasrujambe, Kabupaten Lumajang meletus dan menyemburkan awan panas. Semburan awan panas tersebut meluncur hingga satu kilometer dari puncak.

Menjelang subuh, sudah terjadi letusan dan hujan abu yang disertai kerikil-kerikil jatuh dari langit dekat gunung yang cukup lebat.

Menurut Wawan Hadi Siswoyo, Kabid PKL Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang membenarkan telah terjadi letusan pada gunung semeru.

“Ia benar telah terjadi letusan yang ditandai peningkatan aktivitas Semeru,” ungkapnya kepada media, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan. Selasa (01/12/2020)

Wawan juga mengatakan, jika letusan gunung tertinggi di pulau Jawa itu letusannya bukan termasuk berskala besar.
Sedangakan BPBD Lumajang telah mengirim petugas TRC untuk memantau kondisi terkini Semeru.

“Gunung Semeru mengeluarkan guguran awan panas sejauh satu kilometer ke arah curah kobokan. Selain itu juga guguran lava sebanyak 13 kali. Status Gunung Semeru masih waspada level II,” terang Wawan.

Sementara, Warga yang berada di lereng Gunung Semeru masih beraktivitas seperti biasa, dan melakukan evakuasi mandiri setelah mendengar suara gemuruh letusan Semeru yang disertai oleh hujan abu vulkanik tersebut.

“Tadi malam sempat lihat guguran lava dari Gunung Semeru. Namun untuk aktivitas warga di sini masih seperti biasa,” ujar Arif warga desa Setempat.

Wawan juga menghimbau agar Masyarakat melakukan aktivitas di dalam radius satu kilometer, dan sejauh empat kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif. Yang merupakan jalur luncuran awan panas.

“Kami selaku BPBD mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Semeru tetap tenang dan menjaga kewaspadaan, serta tidak melakukan aktivitas sejauh 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara,” pungkas Wawan. (Nusul/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *