Tangerang Selatan,Persindonesia.com-Kemarin jagad twitter diramaikan dengan adanya postingan dari akun @bonnietriyana yang merupakan sejarawan dan juga pemimpin redaksi historia.id mencuitkan bahwa ada petugas KPPS yang memberikan formulir C pemberitahuan sembari menitipkan bingkisan yang isinya APK dari paslon nomor 3.
Tidak berhenti sampai situ, berselang waktu kemudian akun @nengdaraafifah yang juga seorang sosiolog mencuitkan hal yang sama bahwa dia diberikan form C pemberitahuan yang diantarkan oleh satpam komplek sembari menitipkan bingkisan yang isinya serupa dengan apa yang Bonnie Triyana dapatkan sebelumnya.
Ferdiansyah yang merupakan Ketua Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel menuturkan bahwa ini merupakan kejadian yang sangat memalukan dan mencederai demokrasi. Sudah seharusnya KPU Tangsel dalam mencari dan memilih petugas KPPS merupakan orang yang netral dan tidak terafiliasi dengan paslon manapun.
KPU dan BAWASLU Tangsel yang menjadi penyelenggara KPU seringkali menuturkan netralitas dan netralitas namun terdapat anggota dibawahnya yang ternyata tidak netral dalam hal ini oknum KPPS, lanjut Ferdiansyah.
Saya harap, laporan Bonnie Triyana ini ke BAWASLU Tangsel harus disikapi dan ditindaklanjuti dengan baik secara hukum sesuai yang sudah ditetapkan. Ini untuk menunjukkan sekali lagi integritas dari Bawaslu yang berdiri di tengah dengan tidak memihak kepada siapapun.
Jikapun terbukti bahwa benar hal ini dan oknum KPPS itu di pecat dan diganti dengan yang baru dan tidak juga sesederhana itu karena pasti akan memiliki dampak yang sangat merugikan paslon lainnya karena mungkin saja paket bingkisan itu sudah beredar luas di wilayah lainnya, pungkas Ferdiansyah.(nr/rls)