EW Bunga Desa Baluk, Disiksa Suami Sampai Sakit dan Meninggal Dunia

Persindonesia.com Jembrana – Diduga kekerasan Rumah Tangga KDRT terjadi di Desa Mendoyo Dauhtukad mengakibatkan korban bernama EW meninggal dunia akibat diduga tidak diperhatikan sang suami.

Diketahui korban berinisial EW (25) yang berasal dari Baluk 2 Desa Baluk, Negara yang dulunya merupakan Bunga Desa di kampungnya karena kecantikanya menikah siri dengan laki-laki yang sering di sebut berinisial NDP dari Mendoyo Dauh Tukad yang sudah 2 tahun berjalan tanpa ada status yang jelas.

Peduli Warga Kurang Mampu,Tokoh Masyarakat Tapung Hulu Mengadakan Kegiatan Bakti Sosial

Menurut penuturan dari salah satu kerabat korban dari Lembaga Kemanusiaan dari Denpasar, temannya memang berstatus menikah siri beinisial NDP, dan sudah mempunyai anak yang berumur 1.5 tahun dengan cacat bibir sumbing.

“Selama pernikahannya dia sering diperlakukan tidak bagus dan pernah disiksa dengan buntung rokok di salah satu tubuhnya, sehingga dia teerkena tekanan batin karena suaminya itu tidak bekerja suka mabuk-mabukan di cafe, judi, dan katanya yang laki sering masuk penjara tapi belum diketahui kasus apa,” jelasnya.

Kerja Keras Tim 9 Demi Masyarakat Desa Sumberklampok Buleleng Singaraja

Dilanjutkan, Beberapa bulan ini dia sakit karena tekanan batin dan pernah katanya dipukul dan hanya makan sekali bahkan hanya minum air katanya selama dia sakit tidak pernah di bawa ke rumah sakit bahkan bibik dari pihak keluarga yang laki-laki yang merupakan bibik dari suaminya pernah ngajak ke puskesmas Pergung

“Karena EW tekanan batin dan takut kepada suaminya dia diam-diam menelpon temannya di bernama kadek di Denpasar untuk minta pertolongan karena tidak tahan dengan sakitnya, akhirnya Kadek yang merupakan relawan hewan,” ucapnya.

Pilwali Kota Medan Ricuh, Paslon 01 A Nasution-Salman Melayangkan Gugatan

Dijelakan juga, dengan rasa kemanusiaan menelpon temannya yang merupakann surveyland juga dari Baluk untuk menyelamatkan EW di rumahnya untuk di bawa ke rumah sakit bahkan suaminya juga ikut membantu menaikan ke mobil tetapi tidak ikut ke rumah sakit

Korban di rawat ke rumah sakit dan di diagnosa Amenia akut oleh dokter hingga EW meninggal dunia Senin 22 Desember 2020 sekitar pukul 19.00 wita di Rumah Sakit Negara.

Kapolda Putu Jayan : Polda Back Up Khusus Agar Bali Tetap Aman Dimata Dunia International

“Selama dia sakit di rumah suaminya dia tidak berani mengadukan ke orang tuannya di Desa Baluk, dikarenakan si suami akan mengancam keluarganya di Baluk, sehingga dia diam-diam menelpon minta pertolongan ke temannya di Denpasar,” ungkapnya.

Sementara Kepala Desa Baluk Dewa Putu Arta saat di konfirmasi awak media mengatakan, ini memang tanggung jawab pemerintah desa terkait warga kami, kemarin sempat saya sendiri kesana kerumah duka, dari informasi pihak keluarga korban memang benar EW ini kawin di Mendoyo sudah ada 2 tahun lamanya. Selasa 22 Desember 2020.

Rapid Test Antigen Gratis, Pelaku Jalur Distribusi Logistik Merasa Terbantu

“Dan proses perkawinannya ini nihil sekali tidak ada saksi dari dinas maupun adat. Diketahui korban ini sampai meninggal dikarenakan sakit selama 3 bulan sampai kurus kering tidak diperhatikan, saya tau dari dulu EW ini merupakan Bunga Desa, dikarenakan statusnya tidak jelas maunya kemarin kita melapor ke Polres Jembrana,’ ucap Dewa Putu.

Saat di konfirmasi terkait kejadian tersebut Ketut Wintara yang merupakan orang tua korban menerangkan di rumah duka mengatakan, ya memang benar anak saya meninggal tadi malam di rumah sakit.

TP PKK Kota Denpasar Gelar Rapid Tes Gratis Sasar Desa Kesiman Kertalanggu

“Status anak saya dirumah yang laki-laki istilahnya kumpul kebo, kami dari pihak keluarga sudah meminta dari dulu, jika sudah sama-sama suka silahkan kejenjang pernikahan, dan dari pihak laki-laki minta tempo sampai anak saya meninggal sakit pun anak saya pihak keluarga tidak pernah memberi tahu,” ungkanya

Wintara melanjutkan, sampai kami mengetahui anak saya sakit ada dari pihak LSM dari Denpasar yang merupakan teman anak saya, mereka menelpon ibuk korban bahwa dia sakit, dan pihak yang laki sama sekali tidak ada menengok ke rumah sakit hanya ibuk dari pihak laki katanya sempat menengok.

Gubernur Sumut Sampaikan Amanat Kapolri Pada Apel Ops Lilin Toba 2020 Di Mapolda Sumut

“Anak saya diajak oleh suaminya yang tidak sah tersebut kurang lebih sudah 2 tahun lebih, dan dari pihak keluarganya pun tidak ada respon apa terkait keberadsan anak saya disana,” jelasnya

Lebih jelasnya Wintara mengatakan, menurut informasi yang laki-laki tersebut memang sering gonta ganti istri dan yang terakhir menikah denga cewek cafe, dan mereka juga tidak bagus di lingkungannya, itu menurut informasi yang saya dapatkan.

Kadis DLHK Kabupaten Tangerang Minta Bahas Bersama Soal Apartemen Serpong Garden

“Rencananya kami akan melapor Polres Jembrana dengan sallah satu LSM Denpasar, karena dari beliau kami tahu bahwa anak saya sakit dan beliau juga yang membawa anak saya ke rumah sakit untuk berobat,” tutup Wintara. Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *