Diduga Lantaran Istri Positif HIV, Suami Nekad Gantung Diri

Persindonesia.com Jembrana – Warga Kecamatan Berangbang dihebohkan oleh seorang warga berinisial AD nekat mengakhiri hidupnya denga cara gantung diri di pohon croring dengan tali warna biru, lantaran stres istrinya terkena virus HIV.

Cegah Penyebaran Covid-19 Di Desa Binaan, Babinsa Koramil 1617-03 Melaya Bersama Aparat Desa Lakukan Penyemprotan Desinfektan

Kejadian tersebut terjadi pada hari Jumat (15/01) sekira pukul 00.58 wita yang bertempat di belakang rumahnya, Kec. Berangbang, Negara, Jemrana.

Korban pertama kalinya diketahui oleh istri korban berinisial AS ditemukan sudah bergantung diri pohon croring barat rumahnya. Jumat (15/01/21)

 

AS menuturkan, dirinya mendengar korban sedang ngobrol dengan ibunya diruang tamu, sedangkan dirinya masih menemani anaknya di kamar, mendengar orang ngobrol dirinya langsung keluar dan menanyakan ke suami dan ibunya terkait obrolan tersebut.

Keluarga Korban Sepakati Menjemput Jenazah Pramugari Mia

Pertanyaan dirinya dijawab suaminya “besok akan dikasi tahu” ucap suaminya, suaminya pun berpesan agar dirinya mendengarkan kata orang tua, selanjutnya suaminya bergegas mandi.

 

Dikarenakan lama tidak datang-datang dirinya takut terjadi apa-apa dengan suaminya, sehingga dirinya menyusul ke kamar mandi, sesampai di kamar mandi dirinya terkejut suaminya sudah gantung diri di pohon ceroring sebelah barat kamar mandi, ia langsung menjerit minta tolong ke mertuanya.

Vaksinasi Covid-19 Di Kota Denpasar, Mendahului Jadwal

Sementara itu, ibu korban berinisial PS menjelaskan, dirinya terkejut mendengar jeritan menantunya, setelah ditanya ternyata anaknya meninggal gantung diri, dirinya langsung memanggil keluarga dan kelian banjar supaya dibantu menurunkan anaknya.

 

Ia juga menuturkan anaknya sempat bicara mengenai hasil pemeriksaan kesehatan istrinya dinyatakan positif HIV, dan anaknya minta solusi kedepan dirinya untuk kedepannya, “saya menyarankan pakai kontrasepsi jika berhubungan, tapi anak saya tidak menjawab,” ucap ibu korban,

Danrem 045/Gaya Urutan Kedua Terima Vaksin Covid-19

Diketahui istri korban positif HIV sudah sejak 2 tahun lalu disaat melakukan cek kehamilan, hingga saat ini mereka rutin melakukan pengobatan ke RSU Negara. Saat tim dokter datang dan memeriksa jenazah korban tidak ditemukan kekerasan.

 

Dari hasil pemeriksaan keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima sebagai musibah. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *