Proposal Ditolak Sampai 4 Kali, Kades Medewi Cari Jalan Alternatif

Persindonesia.com Jembrana – Korban terdampak banjir bandang Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana bertambah lagi, yang sebelumnya terdata sebanyak 12 orang dan menjadi 15 orang sampai hari ini ada warga yang mendaftar dikarekanan sebelumnya didata hanya didaerah yang parah sebanyak 2 orang menjadi 17 orang.

Terkait bantuan kami mendata hanya ada di posko dikarenakan warga yang terdampak semua diarahkan ke posko tanggap bencana.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Desa Medewi I Nengah Wirama saat dimintai keterangan oleh awak media terkait update terkini warga di pengungsian akibat dampak dari banjir bandang. Selasa (19/01)

Pilkada Pali, Laporan Paslon O1 DH-DS Akhirnya Dilanjutkan MK

“Sampai dengan hari kemarin malam, sudah sebanyak 27 instansi yang sudah memberikan bantuan kepada warga melalui posko tanggap bencana ini, dan untuk instansi yang akan memberikan bantuan kepada warga kami, dimohonkan memberi bantuan selain mie instan itu terkait kesehatan warga kami disini,” ungkap Kepala Desa Medewi I Nengah Wirama.

Ia melanjutkan, terkait bantuan air bersih mulai kemarin disalurkan oleh Polres Jembrana dan satunya dari BPBD, untuk masyarakat yang mendapatkan air bersih saya utamakan kemarin warga yang mempunyai hajatan.

“Untuk akses jalan yang putus bertempat disamping Sungai Yehsatang, sebelumnya kami sudah mengajukan proposal ditujukan ke Balai TN BBS Provinsi Bali terkait akses jalan dan subak, kemarin kami mengajukan 6 proposal, selain perbaikan jalan juga kami juga menyelamatkan subak juga,” jelas Wirama.

Kader-Kader PSI Surabaya Berbagi Kasih Dengan Membagikan 300 Nasi Bungkus Dan Masker Di Surabaya

Didesa kami ada 6 subak yang sedang berproses, subak basah dan subak kering gabung menjadi satu, makanya subak yang tidak efektif sekarang ini berjumlah 4 dan semua tidak efektit pasca banjir bandang ini, sebanyak 6 ada bantuan suplai air dari Pansimas semuanya pada hilang dibawa banjir dan 1 dari PDAM juga hilang, makanya Desa Medewi sskarang krisis air.

“Bendungan yang paling terbesar disini bendungan Subak Tengah yang mengakses 3 dusun, disana banyak ada kayu tersangkut dan lebih parah lagi ada batu besar yang masuk ke DAM tersebut sehingga arus pembagian air menjadi lumpuh,” ucap Wirama.

Dirinya akan mencoba bersurat sebagai langkah persuasif untuk meminta bantuan TNI Polri untuk ikut gotong royong membersihkan bendungan tersebut dari banyaknya sampah kayu dan batu besar tersangkut disana.

Mohammad Jefri Adi Laksono, Korban Dugaan Penganiayaan Di Ponpes Al Amin Berbuntut Ke Ranah Hukum

“Terkait akses jalan yang putus kami sudah 4 kali mengajukan surat ke Balai BBS dari akses yang 20, 50, 70, dan terkahir 120 meter itu tidak pernah ditanggapi sampai saat ini, dan sekarang kami akan mengajukan lagi akses jalan sepanjang 200 meter,” uraianya.

Wirama menambahkan, ada beberapa warga ada yang mengajukan untuk membuka akses jalan baru di samping Sungai Yeshsatang. Kalau nanti ada kompensasi dari pemkab, kami akan meminta bantuan pinjaman alat berat untuk membuka jalan baru di samping jalan yang putus tersebut.

Sementara itu ditempat yang sama Kapolsek Pekutatan Kompol I Gusti Agung Sukasana mengatakan, hari ini kembali Polres Jembrana mengirimkan mobil air bersih yang diperuntukan untuk warga dimulai dari TPA dan Banjar Delod Bale Agung.

Kali Ini Tempat Hiburan/Cafe Jadi Sasaran Tim Gabungan Yustisi Polres Jembrana

“Untuk di wilayah posko Sungai Yehsatang mobil Water Canon Polres Jembrana tidak bisa masuk dikarenakan akses jalan yang sempuit menuju lokasi posko,” jelas Sukasana.

Dirinya juga menghimbau kepada warga, dikarenakan bantuan air bersih ini berkelanjutan sampai lancarnya air bersih kembali normal dari PDAM, diharapkan warga menyiapkan tempat penampungan air berupa profil. (SUB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *