Pembayaran Jaspel Sudah Lunas, Ini Penjelasan Dirut RSU Negara

Persindonesia.com Jembrana – Terkait informasi di medsos (fb) yang ramai diperbincangan dan di salah satu media online, dikatakan RSU Negara menunggak jasa pelayanan (jaspel) selama 2 bulan, hal tersebut langsung di bantah oleh Plt. Direktur RSU Negara dr.I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata.

Bantahan tersebut saat dirinya menerima kunjungan Anggota DPRD Komisi III ke RSU Negara. Bertempat di Ruang Rapat Lantai III RSU Negara. Kamis (28/01)

Kabar Gembira, Kini Pasangan Baru Nikah Langsung Dapatkan KTP dan KK

“Habis rapat paripurna tadi di Kantor DPRD Jembrana, saya ditugaskan langsung oleh Ketua DPRD Jembrana ke RSU Negara,” ungkap I Dewa Putu Merta Yasa yang sering dipanggil Dewa Abri saat dimintai keterangan oleh awak media.

Ia melanjutkan, terkait dengan jaspel, karena ada perubahan regulasi di tahun 2021 yang biasanya ditanggung oleh dana APBD 8 Miliar regulasinya berubah sehingga ditahun 2020 RSU Negara punya hutang. Terkait dengan jaspel kurang lebih 8 Miliar jadi sudah dilunasi Januari ini tahun 2021 kebetulan SK Bupati Jembrana sudah keluar.

Dua Pemuda Diamankan Unit Patroli Sat Sabhara Polres Bangka Barat

“Mudah-mudah tidak ramai lagi di medsos, dikarenakan keterbatasan rapat di pandemi covid ini membuat informasi dibawah kurang paham,” harap Merta Yasa.

Sementara itu Plt. Direktur RSU Negara dr.I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, yang jelas seperti janji saya kemarin di salah satu media online bahwa, Januari ini jaspel sudah terealisasi kemarin, ini janji kedua jadinya kami sebelumnya sudah menjadwalkan besok Jumat sudah terealisasi dan sudah tidak ada masalah dengan jaspel.

Pemkot Denpasar Buka Pendaftaran Program Bantuan Stimulus Produktif

“Disini kenapa ada keterlambatan, saya sudah menjelaskan sebelumnya di salah satu media online, yang pertama bahwa adanya regulasi awalnya, regulasi baru bahwa, pegawai negeri yang bekerja di rumah sakit tidak boleh menerima tunjangan kinerja hanya mendapat tunjangan tetap, sedangkan pegawai negeri di pemerintah mendapakan tunjangan kinerja peraturan di awal tahun 2020,” ucapnya.

Sehingga PNS yang bekerja di rumah sakit terutama dokter ahli menjadi penurunan pendapatan, saya sebagai direktur di management yang harus mencari bagaimana caranya agar tidak terjadi penurunan pendapatan sehingga mereka dicarikan anggaran BLUD.

Kelangkaan BBM di Batam, Disperindang Luncurkan Kartu kendali BBM

“Sesuai dengan ketentuan Kamendagri terkait dengan BLUD bahwa bisa diberikan tunjangan, besarnya sama dengan tunjangan pegawai negeri pemerintah, sehingga ada pengurangan anggaran Plud, yang dulu anggaran APBD, sehingga kita ada defisit sebanyak 8 Miliar untuk membayar itu, yang dikatakan dana APBD,” jelas Oka

Ia melanjutkan, di APBD perubahan kita sudah mengusulkan tapi kita hanya mendapatkan sebesar 4 Miliyar, untuk membayar Jaspel dibulan November dan Desember kita bayarkan itu akan melebihi pagu.

Pedoman Hari Saraswati, Banyu Pinaruh dan Pagerwesi, Ini Himbauan MDA Kota Denpasar

“Yang kedua kita di RSU Negara rencananya akan mempergunakan sistem pengembangan jaspel yang terbaru dikaranakan sebelumnya banyak usulan dari teman-teman dokter dan yang lain dirumah sakit ini agar pembagian jaspel agar lebih riil.

Dirinya juga sudah membentuk tim demontrasi yang diketuai salah satu dokter yang paling senior dokter ahli, dan semua tim anggotanya adalah kepala staf medis pungsional. Ketuanya semua kita masukan agar lebih mengakomodir semua karyawan dan management.

Diperiksa Kejaksaan Atas Dugaan Korupsi Dana Desa, Bendahara Bukit Ranah Terkapar

“Itu semua sudah berproses dan butuh waktu, kita sudah latih tim intinya, tapi saat demontrasi belum ada titik temu, karena saya sudah mengeluarkan SK dan memberikan tugas kepada tim dan saya percayakan apapun hasil itu saya legalkan,” imbuh Oka.

Lebih jelasnya ia mengatakan, akhirnya kemarin saya memberikan enjuri time diakhir Januari ini, mereka sepakat kembali dulu sampai bulan Januari pendapatan rumah sakit terkumpul baru memakai sistem terbaru, dan oke kemarin mereka sudah membagi, tutupnya.

“Terkait terjadinya pelayanan di rumah sakit menurun akibat tertundanya pembayaran jaspel tersebut itu tidak benar, kami masih semangat bekerja, terbukti pelayanan dirumah sakit masih bagus dalam hal menangani pasien covid, setiap hari ada pemulangan pasien covid dan kematian akibat covid masih rendah di Jembrana,” tutup Oka. (Sub)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *