Nenek Netri Ditemukan Gantung Diri di Balai Bambu

Persindonesia.com Jembrana – Warga Banjar Tegak Gede, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana digegerkan dengan salah satu warganya meninggal dunia dengan cara gantung diri bernama Ni Ketut Netri (70).

Awalnya korban diketahui oleh suami korban bernama I Ketut Sandra (64) sudah dalam keadaan gantung diri dengan kain selendang di kayu Anjan balai bambu.

Kasus IRT Lempar Pabrik Rokok, Dimediasi 9 Kali Tapi Gagal

“Menurut penuturan dari suami korban I Ketut Sadra, pada hari Senin (22/02) sekira pukul 19.00 Wita dirinya mengajak istrinya masuk kamar untuk beristirahat, akan tetapi korban bersikeras untuk tidur di balai bambu diluar rumah namun dilarang,” ungkap Kapolsek Mendoyo I Made Karsa SH, MH. Selasa (23/02).

Ia melanjutkan, sekira pukul 21.30 Wita suaminya melihat korban keluar dari kamar dan mondar mandir dihalaman rumah, melihat korban serti itu suaminya dan anaknya Gede Agus Adi Putra (46) menayakan kepada ibuknya apakah berani di luar, korban menjawab “berani saya tidur diluar saja” ucap korban.

Kapolda Bali Dukung Program Gubernur Penggunaan Endek Bali

“Memang korban diketahui kadang-kadang tidur di luar, sekira pukul 06.00 Wita suaminya beserta anaknya melihat biasanya korban menyapu dihalaman rumahnya, disana anaknya merasa curiga dan melihat dan melihat ke balai bambu tempat korban tidur,” jelas Karsa.

Merasa curiga, suami dan anaknya langsung mengecek korban di balai bambu dan terkejut mereka menemukan korban sudah tergantung di balai bambu dengan posisi kaki menyenyuh tanah dan sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Tidak Bisa Jaminkan Ijazah Asli Karyawan Ekspedisi Di PHK

“Keterangan dari suami dan anaknya, korban mengeluhkan sakit dengan didada dan perut sering terasa perih selama kurang lebih 5 tahun dan oleh keluarga sudah pernah menjalani pengobatan secara medis maupun tradisional namun tidak juga kunjung sembuh,” ucap Karsa.

Lebih jelasnya, ia melanjutkan, dari hasil penyelidikan tim medis tidak ada tanda-tanda kekerasan ditubuh korban, namun telihat jelas di leher korban terdapat jeratan dari kain selendang. Didada korban terdapat koyo, punggung, paha, pinggul terdapat lebam.

Kabupaten Jembrana Lampaui Nilai Rata-Rata Nasional Realisasi Aksi Pemberantasan KorupsiĀ  KPK

“Keluarga korbanĀ  mengiklaskan kejadian tersebut dan keluarga juga menolak dilakukan otopsi,” tutup Karsa. (Sub)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *