Pandemi Covid-19 Pengerajin Keranjang Tetap Bertahan Meskipun Penurunan Capai 99 Persen

Persindonesia.com Jembrana – Salah satu pelaku kerajinan anyaman dari bambu dalam suasana pandemi Covid-19 ini masih tetap bertahan, meski penjualan atau pemesanan di pasaran menurun derastis hingga 99 persen, yang bertempat di Desa Mendoyo Dangin Tukad Kecamatan Mendoyo, Jembrana.

Seperti halnya pengerajin keranjang terbuat dari ayaman bambu dari Banjar Delod Pempatan Desa Mendoyo Dangin Tukad Kecamatan Mendoyo, Jembrana bernama Ni Luh Sudiartini melakoni pekerjaan sebagai pengerajin tradisional berupa keranjang anyaman bambu sari tahun 1990 silam Sabtu (27/02)

Korban Meninggal Akibat Covid -19 di Kabupaten Bangli Bertambah 2 Orang

“Sebelum pandemi corona ini perbulan saya bisa membuat 30 biji dan dihargakan ke konsumen sebanyak 30 ribu rupiah, perbulan saya mendapatkan pemasukan kotor 1,5 juta rupiah,” ungkap pengerajin ayaman bambu Ni Luh Sudiartini.

Ia menambahkan, sejak adanya pandemi ini pengasilan dan pemesanan menurun derastis, saya sangat merasakan hal inl, biasanya sebelum pandemi sebanyak 50 buah orderan perbulannya dari Denpasar. Sekarang selama 10 hari saya bisa membuat keranjang sebanyak 5 biji saja, jika sepi pemesanannya saya bekerja di sawah.

Wagub Cok Ace Sambut Baik Pemberian Vaksin Bagi Pelaku Pariwisata

Sementara itu Kepala Desa Mendoyo Dangin Tukad I Made Oka Semarajaya saat di konfirmasi mengatakan, saat ini pihaknya mengupayakan para pengerajin di desanya.

“Kerajinan Ini bisa bertahan meskipun sepi orderannya akibat dari pandemi berkepanjangan ini, kami juga membantu memasarkan ke desa lain,” jelasnya.

Menparekraf Sandiaga Uno Puji Penyelenggaraan Pameran IKM Bali Bangkit

Dirinya berharap, ditengah pandemi ini diharapkan pemerintah lebih bisa memperhatikan pelaku UMKM, dan berharap pandemi ini cepat berlalu sehingga situasi kembali normal, tutupnya. (Sub)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *