Dewa Ratu! Pratima Pura Desa dan Pura Puseh Raib Digondol Maling

Persindonesia.com Gianyar – Kembali pencurian pratima terjadi di Kabupaten Gianyar, kali ini yang menjadi sasaran pencuri Pura Desa lan Puseh Desa Adat Tegalantang, Kelurahan Ubud, Gianyar sekira pukul 06.15 Wita, Kamis (25/03).

Kejadian tersebut diketahui pertama kali oleh Jero Mangku Pura Desa adan Pura I Gusti Ketut Rai (71), dirinya menuturkan, saat akan ngayah segehan (menghaturkan sembahyangan) kaget melihat pintu gedongan sudah terbuka.

Sempat Viral, Apakah Pantai di Bali Sudah Terjual

Dirinya langsung mengecek keadaan Gedong penyimpenan tersebut, dan setelah sampai diatas melihat pintu penyimpenan dalam keadaan rusak, dan gembok hilang, melihat Petima dan Arca sudah dalam keadaan berserakan.

Melihat hal tersebut langsung memberitahukan Bendesa adat Tegalantang I Gusti Ngurah Putu Gede Suradnya dan melaporkan ke Kaling Lingkungan Tegalantang I Gusti Sidimantra dan selanjutnya mengontak via telpon Polsek Ubud.

Wujud Kepedulian Kepada Sesama, Mayor Arm Frengki Triwibowo Melakukan Sambang Duka

Polsek Ubud yang dipimpin Kanit Intelkam Polsek Ubud IPTU Ngakan Nyoman Jaya Wijaya langsung mendatangi TKP dan melaksanakan olah TKP, membawa Tim K9 Polda Bali menyisir sekitar area pelacakan jejak pelaku.

“Hasil temuan di TKP mengamankan 2 Buah kotak yang terbuat dari kertas tempat menyimpan 8 tangkai bunga emas, 2 buah tas kain warna putih, 1 buah patahan bunga emas,” ungkap Kanit Intelkam Polsek Ubud IPTU Ngakan Nyoman Jaya Wijaya.

Pasca Disegel,Janda Tua Di Tangsel Bingung Cari Tempat Tinggal

Ia melanjutkan, adapun barang yang hilang di TKP sepasang patung rambut sedana lanang istri yang terbuat dari uang kepeng bali asli dan muka (Prerainya), patung rambut Sedana tersebut terbuat dari kayu pletid dengan menggunakan emas, namun muka (Prerai) patung rambut Sedana yang istri di tinggal di TKP dan 8 tangkai bunga emas,

“Dari hasil olah TKP pelaku mengambil pretima tersebut dengan cara mendobrak / merusak pintu tempat penyimpanan pretima dan diperkirakan dilakukan pada malam hari, dan nihil adanya CCTV, adapun kerugian diperkirakan sebesar 58 juta rupiah kasus ini sedang dilakukan penyelidikan,” jelas Wijaya. (Sub/ed27)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *