Aliansi Wartawati Indonesia (AWI) Mengutuk keras Atas Terjadinya Bom Bunuh Diri di Gereja Kahtedral Makassar

Jakarta, Persindonesia.com
Ketua Umum DPP AWI Aliansi Wartawati Indonesia Andi Mulyati Pananrangi SE, mengutuk Keras aksi terorisme yang pelakunya sebelum ditembak mati, (31/3), pada hari Rabu, sempat masuk di Halaman Mabes Polri, pada hari Rabu.

Kejadian tersebut menyusul peristiwa bom bunuh diri yang melibatkan pasangan suami istri yang terjadi pada hari Minggu (28/03/2021) di Gereja Kahtedral Makassar, Sulawesi Selatan.

Berbagai pihak mengutuk keras aksi teror tersebut, tidak terkecuali sikap serupa muncul dari Ketua Umum DPP AWI Andi Mulyati Pananrangi SE ,yang menilai bahwa tindakan terkait aksi terorisme dipandang dari sudut apapun, aksi tersebut sangat tidak relevan dengan akar budaya bangsa Indonesia yang santun dan ramah.

“Terlebih tindakan terorisme umumnya selalu menimbulkan ancaman korban jiwa, baik bagi si pelaku itu sendiri maupun bagi nyawa orang lain,” ujar Andi Mulyati Pananrangi,kepada Media Persindonesia.com

“Saya sangat mengutuk keras atas kejadian yang tentunya ini menjadikan keresahan kepada seluruh masyarakat Indonesia dan khususnya masyarakat Kota DKI Jakarta dan tentu juga ini pelakunya adalah teroris yang kemudian apapun itu teroris tidak ada yang namanya pembenaran ataupun pengakuan karena targetnya adalah menghilangkan nyawa manusia,” sambungnya.

Ia juga menegaskan bahwa aksi terorisme ini tidak berkaitan dengan agama manapun. “Tindakan teroris ini tidak ada satu agama pun yang membenarkan tindakan itu,” ujar Ketua Umum DPP AWI tersebut.

Aksi bom bunuh diri yang melibatkan istri dari pelaku nya sendiri, membuat Andi Mulyati, prihatin sekaligus mengecam.

“Soal adanya perempuan yang digunakan sebagai pelaku, dan seluruh masyarakat Indonesia merasa sangat prihatin, dimana yang menjadi pelakunya itu seorang perempuan yang dimanfaatkan,” ungkapnya.

Terkait itu Andi Mulyati, meminta kepada pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini dan membongkar pihak yang terlibat dalam aksi terorisme tersebut.

“Kita tetap meminta untuk dilakukan pengusutan dan pihak yang terkait langsung didalam penanganan ini yaitu TNI POLRI kita berikan kepercayaan kepada mereka bahwa mereka Insya Allah bisa menuntaskan kasus dan peristiwa ini tidak memandang apapun,” kata Andi Mulyati.

Ia juga menghimbau kepada orang tua untuk memberi pemahaman kepada anak–anak nya terkait bahaya terorisme sejak dini agar dapat mawas diri.

“Sebagai orang tua kita berharap orang tua untuk memberikan pemahaman-pemahaman kepada anak-anak kita untuk bisa menjaga diri, mawas diri untuk kemudian anak-anak kita tidak ada yang menganggap bahwa hal itu adalah hal yang dibenarkan,” ungkapnya.

Melihat kasus ini sepertinya menargetkan anak muda, ia menghimbau agar orang tua serta tokoh agama turut berperan untuk mencegah terjadi nya hal- hal seperti yang mengarah kepada tindakan aksi terorisme.

“Yah itulah yang menjadi PR kita utamanya orang tua – orang tua, masyarakat-masyarakat yang khususnya juga kan tentu bagaimana ini pemuka-pemuka agama, dari agama apapun untuk memberikan informasi, memberikan pengetahuan yang benar seperti apa kita menjalankan apapun itu yang menjadi kepercayaan kita,” himbau Andi Mulyati, yang juga berjanji memberikan edukasi kepada masyarakat lewat konten-konten pemberitaan tuturnya.(Andy.S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *