Mercon Bumbung tradisi Ramadhan, masih ada dipinggiran kota Surabaya

SURABAYA,Persindonesia,- 13/4/2021, Kalau kita mendengar kata Mercon/petasan tentu dalam benak kita adalah permainan yang Menakutkan.

Sudah menjadi tradisi kita ketika Ramadhan adalah Megengan, Nyekar ke Makam, Ngabuburit, Nyumet/nyalakan Mercon.

Tradisi yang satu ini masih ada meskipun sudah beda generasi. Adalah Nyalakan Mercon Bumbung yang biasanya dimainkan oleh anak-anak setelah Sholat Shubuh dan Ngabuburit menunggu adzan magrib.

Mercon Bumbung biasanya terbuat dari bambu besar panjang, sekarang sudah termodifikasi dengan kaleng bekas yang disambung sampai panjang sesuai keinginan, tentu sebelumnya kaleng tersebut dilubangi total sisi yang lain dengan paku mirip shower mandi, setelah tersambung 5 atau 7 kaleng baru ujungnya ditutup dengan botol plastik dengan tutup ulir, tapi sebelumnya tutup tersebut sudah di desain dengan pematik korek elektrik, botol disemprot dengan spirtus 5 atau 8 kali tutup botol lalu kocok atau putar-putar kaleng tersebut cari tempat yang aman klik pematik ditekan muncullah suara mirip meriam.

“iki gawe dewe cak urunan arek telu, golek kaleng bekas, botol bekas, golek pematik elektrik korek trus tuku spirtus Rp10.000,” kata Akbar arek Jelidro Surabaya Barat dengan logat Suroboyoan yang khas. (Ini bikin sendiri mas kita iuran bertiga, terus cari kaleng bekas, botol bekas air mineral, cari pemantik korek api, terus beli spertus Rp 10.000)

kreatifitas anak bangsa selalu muncul dalam keadaan dan moment apapun. contohnya mereka bertiga, bermain dan tetap berhati-hati dengan keselamatan diri.(Anang Takim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *