Gianyar – Sebagai pionir pariwisata budaya di Bali, kehadiran Museum Puri Lukisan Ubud selama ini sangat strategis. Karena, dari sinilah kebudayaan Bali mulai terkenal hingga mancanegara seperti saat ini.
Demikian disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Prof Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) dala acara ulang tahun ke-90 Bapak Marketing Modern Philip Kotler yang dirangkaikan dengan HUT ke-10 Marketing 3.0 Museum yang bertemakan Tri Hita Karana Forever bertempat di Museum Pusi Lukisan, Ubud, Gianyar, Kamis (27/5).
Ia sangat mengapresiasi dipilihnya Ubud sebagai tempat acara, karena membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat Internasional akan Ubud masih terjaga hingga sekarang. “Meskipun mobilitas kita cukup terhambat karena pandemi ini, namun melalui acara ini kita bisa melihat kerinduan banyak orang akan Bali dan Ubud,” jelasnya.
Apalagi, ditambahkan oleh tokoh Puri Ubud ini, sejak dibentuknya marketing 3.0 di Museum Puri Lukisan semakin menambah sentuhan unik dan kebudayaan Bali. “Dimana kita ketahui semangat marketing 3.0 sangat selaras dengan landasan masyarakat Bali yaitu Tri Hita Karana. Karena Marketing 3.0 mengajarkan kita perusahaan tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata namun perusahaan harus bisa mensejahterakan masyarakat serta menjaga lingkungan,” imbuhnya.
Mengenai kondisi Ubud saat ini, Guru Besar ISI Denpasar ini mengemukakan, bahwa Ubud sudah siap menjadi salah satu kawasan zona hijau pariwisata bersama Sanur dan Nusa Dua. Hal itu didukung dengan pencapaian vaksinasi untuk masyarakat Ubud yang sudah mencapai 100% serta berbagai persiapan menyambut wisatawan mancanegara juga sudah dikerjakan di Ubud. “Namun ini memerlukan kerja keras kita bersama. Kita harus terus mengimplementasikan protocol kesehatan dengan disiplin serta menguatkan sinergi antar stake holder untuk mendukung kebangkitan pariwisata Bali,” tandasnya.
Sementara sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno juga sangat mengapresiasi berbagai pemikiran Bapak Marketing Modern Philip Kotler. Ia sangat terinspirasi dengan arahan Philip Kotler yang mengatakan bahwa marketing bukan hanya sekadar promosi, namun juga sebuah sisi yang humanis, yang menghubungkan manusia dengan manusia. “Teknologi yang digunakan dalam marketing tentu saja tidak hanya bisa memudahkan kehidupan sehari-hari, namun juga harus bisa mensejahterakan manusia,” bebernya.
Tentu dalam situasi sulit saat pandemi Covid-19, ia melanjutkan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat Bali tentu terganggu yang sangat bergantung pada sektor pariwisata. Momentum ulang tahun ke-90 Philip Kotler dan HUT ke-10 Marketing 3.0 di Museum Puri Lukisan Ubud ini bisa dimanfaatkan untuk menggaungkan kebangkitan pariwisata Bali dimulai dari desa wisata Ubud.
Dalam kesempatan tersebut, Philip Kotler hadir langsung secara virtual dari Chicago, Amerika serta menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas kepercayaan masyarakat Bali kepadanya selama ini. Ia pun menekankan, marketing untuk saat ini tidak hanya diperuntukkan mengejar profit, namun harus berguna untuk masyarakat dan lingkungan. Hadir pula dalam kesempatan tersebut pakar marketing Indonesia Hermawan Kartajaya, Duta Besar Republik Ceko untuk Indonesia Jaroslav Dolecek, pengusaha sukses Indonesia Irwan Mussry serta tokoh masyarakat.
Rilis.