Persindonesia.com Denpasar – Banyak memang jumlah wartawan di Indonesia tapi wartawan yang dikatakan berkompeten rupanya belum mencapai 10 persen.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur UKW PWI Pusat Prof. Dr. Rajab Ritonga saat menghadiri Uji Kompetensi Wartawan (UKW) VIII yang diselenggarakan selama 2 hari resmi dibuka, Jumat (28/5/2021) bertempat di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali.
Pelaksanaan UKW kali ini, PWI Provinsi Bali bersinergi dengan PT Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar yang diikuti sebanyak 19 peserta yang terdiri dari 12 peserta muda, 3 peserta madya dan 4 peserta utama.
Bupati Dan Wakil Bupati Jember Serahkan SK Pensiun Kepada 91 ASN Di Pendopo Wahyawibawagraha
Dia juga menjelaskan, UKW menjadi kegiatan yang sangat penting bagi profesi wartawan untuk membuktikan keprofesional dan kualitas profesi sebagai wartawan.
“Selama dua hari ke depan peserta akan diberikan rangkaian tes, apakah mereka ini betul-betul menjalani profesinya sebagai wartawan yang berkompeten,” sebutnya, seraya menambahkan, dari 120 ribu wartawan yang ada di Indonesia, anggota PWI sendiri baru sekitar 13 ribu yang menyandang status kompeten.
Sementara itu Ketua PWI Provinsi Bali IGMB Dwikora Putra mengatakan, UKW Angkatan VIII ini mengusung tema “Wartawan Kompeten, Pers Keren”. Tema tersebut diusung menurut Dwikora yang juga selaku Pemimpin Redaksi Harian Warta Bali ini tidak lain untuk menghasilkan wartawan yang berkompeten sehingga memiliki kompetensi untuk mengetahui, menguasai kaidah-kaidah jurnalistik sesuai bidangnya agar menghasilkan karya jurnalistik yang bermutu.
CPNS dan P3K dibuka, Bupati Tamba Ingatkan Tidak Ada Tombok Menombok
Keren yang dimaksud, lanjut Dwikora, merupakan wartawan yang tidak hanya berkompeten, tetapi wartawan yang tampak tangkas tentunya karena menguasai bidangnya dalam karya jurnalistik.
“Artinya mereka profesional di bidangnya memiliki kompetensi yang sesuai dengan yang diperlukan sebagai seorang wartawan. Utamanya dapat menghasilkan karya jurnalistik yang baik dan bagus serta kualitasnya sudah memadai,” jelasnya.
Sementara itu,UKW VIII PWI Provinsi Bali yang bersinergi dengan PT Pegadaian VII Denpasar, diharapkan dapat mewujudkan wartawan yang mampu bersaing di zaman teknologi terutama di masa pandemi. Sehingga akan memiliki wartawan dengan SDM yang berkualitas unggul.
Tak Terima Di Sebut PHP,Camat Cisauk Ngaku Sudah Berusaha
Ditempat yang sama, Deputy Bisnis Area Denpasar 1, PT Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar, I Ketut Winata, menuturkan bahwa pemahaman nasabah masyarakat di Bali terkait dengan informasi peminjaman, koperasi ataupun investasi masih kurang. Sehingga masyarakat banyak yang menerima informasi akan investasi-investasi yang menggiurkan alias bodong.
“Banyak masyarakat kita ini hampir tidak menerima informasi yang baik. Jadi sekarang kami berharap masyarakat kita tidak terjaring dengan pinjaman online yang tidak terdaftar serta meresahkan. Bagaimanapun semua informasi yang diterima masyarakat harus benar, karena banyak dari kita susah membedakan informasi benar atau tidak,” tambahnya.
Dengan adanya UKW ini pihaknya berharap dapat menghasilkan wartawan yang berkompeten dan profesional terutama dalam menyaring memberi informasi-informasi agar tidak merugikan masyarakat, terlebih di masa pandemi ini, sambungnya.
Wujudkan Bali Bebas Darurat Sampah, Ny Putri Koster Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber
Kegiatan ditutup dengan penyerahan piagam penghargaan kepada PT Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar dan London School Public Relation (LSPR) Bali, yang dihadiri antara lain, perwakilan PT Indonesia Power, Kabag Humas Pemkot Denpasar, Sekretaris Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, perwakilan BPD Bali, Ketua Dewan Kehormatan PWI Bali, PT UID PLN Bali serta undangan lainnya. (*)