Asik Gali Sumur, Warga Menega Meninggal Tertimbun Tanah

Persindonesia.com Jembrana – Warga Banjar Anyar, Kampung Saba Air Kuning di hebohkan dengan seorang tukang gali sumur tertimbun saat melakukan penggalian sumur dirumah seorang warga setempat bernama I Gusti Putu Sujendra

Tukang gali sumur tersebut bernama I Wayan Sujana (65) berasal dari Lingkungan Menega, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana. Sabtu (29/05).

Wagub Bali Hadiri Pelantikan KPP Provinsi Bali

Berawal dari penuturan anak kandung korban bernama I Komang Adi Adnyana (25), dirinya bersama ayahnya bekerja membongkar sumur mulai hari Jumat (28/05). Disaat cuaca mendung dan hujan turun dirinya bersama ayahnya melnjutkan pekerjaan keesok harinya.

Hari ini dirinya bersama sepupu ayahnya bernama I Gede Sudiana (49) kembali melanjutkan pekerjaan membongkar sumur sekitar pukul 10.00 Wita, ayahnya datang membawa mesin pompa air.

Halangi Tugas Wartawan, Satpam PT PSPI Akan Dibawa Ke Jalur Hukum

Dalam pengerjaannya dirinya bergantian melakukan pembongkaran sumur, tepat pukul 12.00 Wita dirinya bersama ayahnya beristirahat dan melanjutkan pada pukul 13.00 Wita, gilirannya ayahnya yang turun ke sumur sedangkan dirinya dan sepupu ayahnya membantu dari atas untuk mengangkat tanah dari atas.

Sekitar pukul 13.30 Wita dirinya terkejut dinding sumur lonsong dan ayahnya terkubur di dasar sumur, spontan dirinya langsung berteriak minta tolong kepada tuan rumah dan warga setempat.

Bulan Bung Karno, Pemkot Denpasar Gelar Berbagai Kegiatan Sosial

Saat dikonfirmasi atas kejadian tersebut Kapolsek Jembrana Iptu I Putu Budi Santika, S.H. membenarkan kejadian tersebut, menurut keterangan pemilik rumah I Gusti Putu Sujendra, bertiga merupakan keluarga, pemilik rumah menggunakan jasa mereka untuk membokar sumur tua yang ada dibelakang rumahnya.

“Mereka sempat istirahat dikarenakan huja kembali melanjutkan pekerjaannya keesokan harinya, setelah melanjutkan pekerjaan si tuan rumah sempat memberikan kopi dan snack, setelah itu mereka lanjut bekerja, sekitar pukul 13.30 Wita salah seorang yang merupakan anak korban berteriak minta tolong,” ungkapnya.

Tim Search And Rescue (SAR) Brimob Parepare berhasil evakuasi ikan duyung jenis Dugong

Atas teriakan anaknya, lanjut Santika, si pemilik rumah bergegas melihat apa yang terjadi bersama beberapa warga ikut ternyata korban tertimbun di dalam sumur. Atas informasi dari korban kami langsung menuju lokasi beserta Tim Sar dan Brimob Gilimanuk.

“Sebelumnya pengakuan dari tuan rumah sebelum bekerja tuan rumah sudah memberikan uang muka sebesar 500 ribu rupiah, dengan kesepakatan awal ongkos kerja pembongaran sumur sebanyak 1,5 juta rupiah,” terangnya.

Si Jago Merah Membakar Kapal Penumpang KM Karya Indah

Lebih jelasnya Santika mengatakan, Setelah Tim Sar datang, dan langsung melakukan penyelamatan, evakuasi mulai pukul 14.00 Wita sampai pikul 19.30 Wita korban ditemukan sudah dalam keadaan lemas dan meninggal ditempat. Korban langsung dilarikan ke RSU Negara.

“Dikarenakan lokasi sulit untuk dijangkau petugas Tim Sar, akibat korban tertimbun pasir petugas agak kesulitan mengevakuasi korban dan petugas hanya 1 orang bisa masuk kedalam dengan ketinggian kurang lebih 3 meter. (Sub/Ed/Ida)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *