Sinergitas Program Desa Tukadaya Dengan Rest Area Toll Gilimanuk Mengwi

Persindonesia.com Jembrana – Desa Tukadaya diprediksi sistem perekonomian warganya akan berkembang pesat, seiring akan di bangunnya jalan tol Desa Tukadaya di pilih sebagai tempat rest area, hal tersebut diyakini bisa membawa dampak perekonomian untuk warga Desa Tukadaya khususnya dan Jembrana pada umumnya.

Dengan rencana di bangunnya tol Gilimanuk Mengwi dan akan dibangun persinggahan rest area hal tersebut disambut baik oleh Kepala Desa Tukadaya I Ketut Budi Utama. Dirinya akan manfaatkan situasi tersebut untuk mengembangkan program yang ada di desanya dan bersinergi dengan keberadaan rest area yang akan dibangun, untuk menambah PAD desa.

“Selain Keberadaan rest area yang rencananya di bangun kami juga sudah menyiapkan 4 program besar merupakan sumber PAD kedepannya selain program air bersih kami mempunyai program pasar itu merupakan sumber PAD untuk mengarah ke desa mandiri siapa tau nanti DD nya dikurangi kedepannya, untuk perusahan desa, air desa dan lumbung pangan desa serta hutan desa,” jelasnya. Kamis (03/06).

Dua Bule Pelaku Skiming Diciduk Polisi

Untuk potensi wisata hutan desa, lanjut Budi, kami juga sudah bentuk pokdarwis yang sudah menggeliat membuat destinasi wisata bertempat di ujung utara Tukadaya dengan mengedepankan panorama yang indah seperti wisata di Jatiluwih, sawahnya kelihatan, Gunung juga dan laut sangat bagus di lihat dari sana dan kami masih dalam penataan. kemarin juga digunakan oleh BPD waktu ulang tahun dan bapak bupati juga hadir pada saat itu, wisata tersebut bernama West Wisata.

“Program lumbung pangan desa merupakan bentuk ketahanan pangan desa, disini ada 5 subak yang aktif, masyarakat disini bahan baku makan dari beras ketika mereka membeli beras harga tinggi sekali 10 ribu perkilo, ketika mereka panen harga gabah anjlok sekali kisaran 4000 ribu rupiah kebawah, disini ada kerugian dari warga sebagai petani sawah, oleh karena itu kita akan memanfaatkan lumbung pangan desa ini hal tersebut untuk menambah PAD desa,” terangnya.

Pihaknya akan bekerjasama dengan subak yang ada disini, hasil panen petani kita proses di desa entah kita beli gabahnya atau sistem kerjasama dengan subak tentu nanti kita membuat aturan di masyarakat, kami juga menekannya masyarakat wajib untuk mengkonsumsi beras lokal dengan harga bersaing itu semua nanti di handle oleh Bumdes, itu langkah riil diawal.

Over Dosis Miras dan Narkotika Saat Hadiri Pesta Pernikahan

“Terkait Pasar yang ada di desa kami yang ada di timur kantor desa tersebut, pemikiran murni kami kemarin sampai dituangkan di visi misi calon akan dibangun kios-kios sesuai jumlah pemohon, kami tidak mau kecolongan seperti kemarin sudah dibangun tidak ada yang mengembangkan, kedepan kami akan handle pasar tersebut. Sebelum bangun kios kami pasarkan terlebih dahulu agar tidak ada kios yangkosong. Kios tersebut nantinya seperti ruko jadinya para pedagang siang dan malam biasa berjualan,” ujar Budi.

Setelah bapak bupati sekarang dilantik, lanjut Budi, bapak bupati langsung pokus di pasar ini, disarankan akan membuat pasar terang, nantinya semua hasil dari ketrampilan masyarakat kita serap disini dengan satu management itu perintah bapak bupati langsung, nanti kita juga akan dibantu oleh CSR dari BRI dan BPD

“Jadi suatu kebetulan konsep dari pemerintah kabupaten akan membangun reest area di wilayah kami bertempat di Banjar Pangkung Jajang sebagai penunjang tol dan sudah sosialisasi di provinsi, jadinya konsep pembangunan Desa Tukadaya dihilir ada Pasar Desa, ditengah ada rest area dan di hulu ada wisata hutan desa, dan jadinya semua ini sudah komplit tinggal penataan dan pelaksana nya nanti,” ungkapnya.

Heboh, Gelar Video Pesta Sex Salah Satu Vila di Badung

Budi juga menjelaskan, untuk permasalahan yang terjadi di desa kami, setiap musim kering, kami selalu kekurangan air, air PAM tersedia dari jumlah penduduk maksimal 5 persen dan hanya bisa menghandle penduduk disisi jalan raya saja.

“Kejadian ini sudah berjalan bertahun tahun sebelum menjabat kepala desa. Selama musim kekeringan kami di bantu oleh Pemkab Jembrana melalui BPBD, setiap tahun kami selalu mengeluarkan dana untuk air minum warga selama musim kekeringan perharinya sampai 4 kendaraan menghabiskan,” uraiannya.

Lebih jelasnya Budi mengatakan, untuk itu kami berencana akan melakukan pengeboran untuk membuat sumur di dekat hutan untuk kepentingan air bersih masyarakat kami disini, dikarenakan lokasi pengeboran merupakan kawasan milik provinsi kami akan mengajukan ke provinsi untuk meminta ijin kepada bapak gubernur bali dan kami masih menunggu jawaban dari beliau. (Sb)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *