Tangerang Selatan,Persindonesia.com- Lelang Proyek tambah ruang kelas (TRK) SDN Parigi 4 mendapat sorotan dari Perkumpulan Monitoring Pilar Bangsa (PMPB),mereka mensinyalir adanya kongkalingkong dan pemupakatan jahat dalam lelang tersebut.
Ketua Perkumpulan Monitoring Pilar Bangsa (PMPB) Gordon Sitinjak menduga adanya keterlibatan penyedia proyek dan pemufakatan jahat dalam proyek Tambah Ruang Kelas (TRK) SDN Perigi 4 yang dimenangkan oleh PT. Fauzan Bahira Arsya Berkarya dengan pagu Rp.6.978.365.993,-.
Alasan Dugaan tersebut, kata Gordon , perusahaan yang dimaksud tidak ada pada alamat yang dicantumkan pada kode tender Kode Tender 13028225.
“Saya menduga proyek TRK SD Parigi 4 senilai Rp.6,9 miliar itu ada persekongkolan jahat antara pengusaha dan penyedia proyek. Saya melihat adanya keterlibatan oknum pejabat dalam mengatur proyek tersebut,” kata Gordon saat dihubungi melalui pesan singkat ,( 8/6 2021).
Berdasarkan hasil survei perusahaan tersebut tidak pernah terdata alamat perusahaan yang tercantum dalam data alamat perusahaan.
“Kenapa? Karena PT. Fauzan Bahira Arsya Berkarya tidak pernah terdata beralamat di Kampung Babakan RT 003/002 Kelurahan Lengkong Gudang, Kecamatan Serpong Kota Tangerang Selatan (Tangsel),” tambahnya.
Adanya dugaan keterlibatan oknum pejabat, tegas Gordon, diperkuat dengan maladministrasi perusahaan dalam penyampaian berkas administrasi yang menjadi syarat pemenangan tender.
“Dalam berkas tender itu ada persyaratan administrasi. Salah satunya adalah pengisian alamat yang dapat dihubungi, dan Surat Pajak Terhutang (SPT) tahunan,” ujar Gordon.
“Bagaimana mereka (pengusaha) bisa menyetorkan SPT tahunan, kalau alamat mereka saja ngga jelas. Ini dugaan dugaan yang perlu diusut tuntas oleh Aparat Penegak Hukum (APH) di Kota Tangsel,” tegas Gordon.