KALABAHI, Persindonesia.com
Komandan Kodim 1622/Alor Letkol Inf Supyan Munawar,S.Ag, Selasa (15/6/2021), membuka kegiatan pembinaan kerukunan umat beragama yang bertema “Mewujudkan Binter TNI AD Yang Adaptif Melalui Kegiatan Pembinaan Kerukunan Umat Beragama Demi Mencegah Konflik Sosial Antar Umat Beragama Serta Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa, bertempat di Makodim, Jl. El Tari, Kel. Mutiara, Kec. Teluk Mutiara, Kab. Alor, NTT.
Dandim 1622/Alor Letkol Inf Supyan Munawar, S.Ag mengatakan, kerukunan umat beragama sebagai bagian dari pilar pembangunan bangsa. Dan ini juga menjadi tanggungjawab bersama baik Pemerintah maupun masyarakat.
Agar pembangunan bangsa tidak mengalami sumbatan atau hambatan, maka toeransi umat beragama harus tercipta dan tidak boleh ditawar dengan berpegang pada Bhineka Tunggal Ika.
Masyarakat harus memelihara keharmonisan hubungan antar umat beragama seperti apa yang sudah diwariskan oleh pendahulu yakni Taramiti Tominuku.
“Benih-benih intoleransi adalah kebencian, dan benih-benih tokeransi adalah cinta kasih. Dalam semua agama pasti mengajarkan kebaikan”, kata Dandim.
Kegiatan pembinaan kerukunan umat beragama diselenggarakan karena TNI AD punya kepentingan terkait dengan tugas-tugas dari TNI itu sendiri. Dilihat dari pokok tugas TNI maka ada dua yaitu tugas Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Mikiter Selain Perang (OMSP).
Untuk menjaga dan mewujudkan kedamaian, tentu banyak hal harus dilakukan yaitu melalui tugas OMSP. Dimana TNI membantu Pemerintah daerah untuk mengawal kemajuan pembanguan didaerah tersebut. Kemudian, ada tugas juga bahwa TNI AD pemberdayaan wilayah didarat, TNI sebagai komponen utama, masyarakat sebagai komponen cadangan, dan komponen pendukung adalah SDA. Bagaimana kita bisa menciptakan Sishanrata, ini harus ditopang dengan Ipoleksosbud.
“Sekarang semua sudah mulai merasakan sejauh mana ketahanan itu. Idiologi kita sekarang sedang diuji, masalah Pancasila sebagai idiologi negara. Pancasila adalah falsafah hidup berbangsa dan bernegara, ini sudah disepakati para pendahulu kita dan tidak ada satupun di negara ini yang keluar dari itu. Bangsa ini dibangun karena kebersamaan yaitu Bhineka Tunggal Ika, bukan dibangun oleh satu suku, dibangun oleh satu agama, dibangun oleh satu Ras maupun golongan”, tegas Letkol Supyan.
Perbedaan itulah yang menjadikan kekuatan bagi kita di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di negara-negara lain mengalami kehancuran, tetapi Indonesia tetap kuat, kokoh, utuh hingga saat ini. Apalagi Alor sebagai salah satu bingkai kerukunan di Indonesia dengan banyak suku dan bahasanya.
“Uniknya di Alor ini, saya sudah masuk hingga ke pelosok manapun, orang-orang tua semuanya bisa bahasa Indonesia. Kalau bapak Ibu main ke Sunda sana di pelosok, belum tentu bisa bahasa Indonesia karena dominan bahasa sundanya. Maka di Alor ini sangat mudah untuk kita berkonunikasi walau di pelosok sana”, ungkap Dandim.
Lanjut Dandim, Alor menjadi wilayah terdepan yang berbatasan laut dengan RDTL. Alor menjadi wajah dari NKRI, walau secara geografis kita berada di paling ujung ibukota Kabupaten Alor, tetapi bingkai negara, Alor sebagai cermin bangsa ini. Untuk itu, Kodim 1622/Alor menitipkan kepada tokoh tokoh agama khususnya untuk menyuarakan kerukunan umat beragama dan kerukunan antar masyarakat dengan Pemerintah.
“Bagaimana Pemerintah mau membangun kalau di masyarakat ribut-ribut terus. Maka harus dijaga kerukunan beragama maupun kerukunan dengan Pemerintah. Sekali lagi kami harapkan tokoh tokoh yang ada berperan menciptakan kerukunan”, pinta Dandim.
Diakhir sambutannya, Dandim meminta kepada tokoh-tokoh yang ada untuk menghimbau umat atau masyarakat ikut mendukung dan sukseskan program nasional dengan menerima Vaksinasi Covid-19 untuk meningkatkan imunitas tubuh kita.
“Jangan percaya dengan berita-berita hoax yang beredar diluar terkait dengan Vaksinasi. Akan dilalui dengan pemeriksaan sebelumnya dengan diawasi tenaga medis. Kami hinbau tetap jaga protokol kesehatan”, tutup Dandim.
Turut hadir dalam kegiatan dimaksud, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Alor Pdt. Yakobus Pulamau, S.Th, Pimpinan Gereja Katolik Maru Romo Bento, Ketua MUI Kabupaten Alor Haji Kadir Kawali, BA, KMJ Klasis Altar Pdt Jontri Salukfeto, S.Th, KMJ Klasis Teluk Kabola Pdt Kondrad Penlaana, S.Th, serta tokoh-tokoh agama umat Kristen, Islam, Katolik, dan Hindu yang turut hadir.
(Pendim 1622)