Jember Zona Merah Covid-19, Penyekatan Tingkat RT/RW Akan Segera Diberlakukan

Jember, Persindonesia.com – Munculnya zona merah dalam peta penyebaran Covid- 19 diwilayah Kabupaten Jember pada 27/6/2021 kemarin, direspon cepat oleh Bupati Jember Hendy Siswanto.

Dalam kondisi yang mengkhawatirkan bagi semua warga Jember tersebut, Bupati dengan cepat menggelar rapat koordinasi bersama seluruh jajaran Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid- 19 Jember beserta para Kepala OPD terkait dan Direktur Rumah Sakit di kantor Pemkab Jember, Senin (27/06/2021).

Dewa Ratu! Tukang Bakso Temukan Bayi di Semak-Semak Kondisi Lemah

Rapat koordinasi tersebut membahas tentang rencana penerapan Penyekatan RT/RW yang akan diberlakukan bagi wilayah-wilayah dengan kondisi darurat dimana terdapat kasus positif bahkan kematian akibat Covid- 19 dan Skema Work From Home (WFH) dengan pola 50 persen di kantor dan 50 persen di rumah juga akan diaktifkan kembali bagi seluruh jajaran dinas Pemerintah Kabupaten Jember.

Bahkan tidak hanya pembatasan aktivitas pegawai, terhadap aktivitas masyarakatpun juga akan dilakukan pembatasan. Untuk itu, dalam arahannya, Bupati menginstruksikan kepada Kepala BPKAD agar menyiapkan anggaran refocusing sebesar Rp.150 Miliar sebagai sumber anggaran dari beberapa kebijakan yang akan diambil. Ujar Hendy

Kapolda Bali Lantik 277 Siswa Bintara Polri Baru

“Tolong siapkan anggaran refocusing minimal Rp.150 Miliar, karena kita akan berlakukan langkah pembatasan aktivitas masyarakat juga tempat yang menimbulkan kerumunan untuk lebih diperketat lagi serta penyekatan mulai tingkat Kabupaten hingga RT/RW diaktifkan kembali,” tegasnya lagi.

Bupati Hendy berharap dengan kebijakan cepat dan terukur tersebut, dalam waktu seminggu kedepan, kondisi sebaran Covid- 19 di Kabupaten Jember dapat menurun kembali.” Ketika menurun, kita gas lagi aktivitas perekonomian warga kita, tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan,” harapnya.

Gubernur Koster Tinjau Vaksinasi Massal di Renon dan Kertalangu

Selain menyiapkan anggaran refocusing, dalam rapat tersebut, Bupati Hendy juga menyampaikan beberapa arahan untuk mengantisipasi lonjakan kasus baru, di antaranya tentang penambahan ketersediaan Bed Occupancy Rate (BOR) yang saat ini penggunaannya sudah mencapai 70 persen. (Yudi/Pwj)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *