Anas Pengusaha Angkot Dikenal Sebagai Pejuang Kekuasaan

Persindonesia.com Banyuwangi –  Sebuah cerita opini ini ditulis oleh Pendiri FOSKAPDA Veri Kurniawan, menggambarkan sebuah cerita pewayangan, dengan sebuah cerita si Paijo merupakan teman baik Anas juragan angkot saat menempuh ilmu di padepokan “Jaran Goyang”. Ia sangat akrab dengan juragan, hingga pulang pergi ke padepokan pun selalu bersama.

Anas juragan angkot dulu sering bersama ( Paijo ). Dengan kondisi keluarga yang sama – sama kurang berada, Paijo dan Anas juragan angkot saat ke padepokan dengan menggunakan sepatu dan seragam yang kurang layak pakai. Beda penampilan dengan Paijo, Anas juragan angkot selalu berpenampilan klimis dan rapi meski kondisi perekonomian tak berkecukupan.

Bahkan dulunya saat di padepokan ” Jaran Goyang ” Anas pengusaha angkot pernah ada masalah atau tidak naik kelas saat mendekati kelulusan. Lalu Anas pengusaha angkot pindah ke padepokan ” Sapi Goyang “.

Sebutan ” Pejuang Kekuasaan ” untuk Anas juragan angkot oleh Paijo.

Seiring berjalan nya waktu, antara Paijo dan Anas si juragan angkot sama – sama tumbuh dewasa dan jalur profesi yang berbeda menjadi penghambat sementara komunikasi antara mereka.

Paijo sangat mengenal bagaimana Anas juragan angkot mulai dari padepokan hingga profesinya sebagai juragan angkot. Ada sebutan khusus yang digunakan Paijo untuk Anas juragan angkot yaitu ” Anas Juragan Angkot Pejuang Kekuasaan”.

Pejuang kekuasaan tak beda jauh dengan tamak atau serakah. Tamak merupakan tabiat pada kebanyakan manusia yang amat mencintai harta benda dan jabatan nya. Jika memiliki harta benda, maka ia takut bila kehilangan sebagian dari hartanya dan juga bisa jabatannya, dirinya selalu ingin berkuasa dan menguasai.

Rasulullah menggambarkan sikap rakus dengan sangat tandas: “Jika anak Adam memiliki satu lembah emas dia akan mencari agar menjadi dua lembah dan tidak ada yang akan menutup mulutnya melainkan tanah. Dan Allah menerima taubat orang yang bertaubat.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Tamak Terhadap Jabatan Dan Kepemimpinan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mencela orang yang mencintai jabatan dan kepemimpinan. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Sesungguhnya kalian akan berambisi kepada kepemimpinan. Dan hal itu nantinya akan jadi penyesalan pada hari Kiamat, maka kenikmatan (bayi) yang menyusu dan kejelekan (bayi) yang disapih.

Kenikmatan bayi yang menyusu maksudnya nikmat mendapat kedudukan, harta, kelezatan yang nyata dan tidak nyata ketika ia mendapatkan kepemimpinan tersebut. Dan kejelekan bayi yang disapih maksudnya ketika ia berpisah ( lengser ) dari kepemimpinan, apakah dengan sebab kematian atau dengan sebab lainnya, dan juga keburukan ketika mendapatkan hukuman di akhirat atas kepemimpinan tersebut.
Referensi: https://almanhaj.or.id/13400-manusia-sangat-tamak-dan-rakus-terhadap-harta-dan-jabatan-2.html.

Menurut Paijo, Anas pengusaha angkot sangat memiliki ambisi yang besar dalam semua hal. Semisal dalam mengembangkan PT. Pasukan Jembuk – Jembuk yang ia pimpin. Segala cara dan upaya akan ia lakukan agar PT. Pasukan Jembuk – Jembuk tetap eksis, berkembang dan dalam genggamannya meski menurut Paijo banyak cara yang ia lakukan melanggar hukum dan SOP perusahaan.

Hal tersebut terbukti dengan seringnya si juragan angkot menggunakan uang perusahaan untuk membeli penghargaan yang ditujukan untuk perusahaan Pasukan Jembuk – Jembuk agar lebih dikenal dan diyakini banyak konsumen maupun investor yang belum bergabung dalam perusahaan PT. Pasukan Jembuk – Jembuk.

Paijo tercengang dan heran, begitu gencarnya promosi yang dilakukan si juragan angkot dengan kemasan yang menarik, namun tidak sesuai dengan fakta yang ada di perusahaan PT. Pasukan Jembuk – Jembuk.

Bahkan Paijo menyebut Anas pengusaha angkot memiliki hobi yang unik dengan sebutan nya yaitu ” Hobi Uang”. Kalau uangnya habis terasa sakit semua badan, begitulah penjelasan Paijo.

Paijo juga memiliki jasa besar terhadap Sengkuni. Selain sebagai sahabat dekat juragan angkot, ternyata Paijo adalah sosok yang berperan besar dalam karir Sengkuni sebagai salah satu Manajer di PT. Pasukan Jembuk – Jembuk milik Anas pengusaha angkot ternama di Negeri Dongeng versi Forum Analisis Kebijakan Pembangunan Daerah ( FOSKAPDA ).

Paijo mengenalkan Sengkuni pada juragan angkot saat Sengkuni masih menjadi staf atau bawahan di PT. Pasukan Jembuk – Jembuk. Dan pada akhirnya Sengkuni diangkat menjadi manajer. Hal tersebut tak lepas dari nama Paijo yang berperan besar.

Berjalannya waktu, posisi Sengkuni pun semakin mapan dan melupakan Paijo. Namun Paijo tetap baik hati dan selalu mengingatkan Sengkuni dalam pekerjaan nya agar tidak bermasalah. Namun hal tersebut juga diabaikan oleh Sengkuni, terbukti Sengkuni menerima transaksi uang untuk memasukan pegawai di PT. Pasukan Jembuk – Jembuk.

Mengenal Sengkuni Dalam Cerita Pewayangan.

Salah satu tokoh wayang yang sangat populer di kalangan masyarakat dan wiracarita Mahabhrata adalah Trigantalpati, seorang tokoh elite Astina di pemerintahan Kurawa yang dikenal sebagai Sengkuni.

Sengkuni adalah saudara kandung dari Permaisuri Gandari yang merupakan istri dari Destarata (Raja negara Astina) dan ibu dari Duryudana

Sosoknya dikenal jahat, suka mengadu domba, dan selalu menghalalkan segala cara dalam mendapatkan keinginannya.

Kisah kejahatan politik Sengkuni bermula ketika kakaknya, Dewi Gandari, yang dikenal kejam, bengis dan pendendam meminta bantuannya untuk mencari cara supaya anaknya Duryudana (anak sulung dari 100 bersaudara) menjadi raja Astina yang pada masa itu masih dipimpin Pandu Dewanata (adik dari Destarata).

Dalam kisah pewayangan, Pandu Dewanata terlibat dalam perang melawan muridnya sendiri Prabu Tremboko dan berakhir dengan kematian keduanya.

Tragedi berdarah ini terjadi akibat politik adu domba Sengkuni untuk merebut tampuk kekuasaan dari Pandu.

Nama Sengkuni yang tak lain adalah salah satu manajer di PT. Pasukan Jembuk – Jembuk menurut Paijo memiliki sifat yang sama dengan Sengkuni yang ada di dalam cerita pewayangan. Sengkuni rela melakukan segala cara untuk mengamankan posisi jabatan dia sebagai manajer dan mendapatkan tempat khusus di hati Anas pengusaha angkot.

Sengkuni menghasut manajer seniornya pada saat ada pengumuman mutasi jabatan para sekretaris dan manajer. Ia mengkambing hitamkan manajer lain atas bocornya nama – nama manajer dan sekretaris yang akan dimutasi.

Selain itu, Sengkuni juga berkamuflase sebagai manajer yang baik dan tidak pernah menerima uang suap penerimaan pegawai di PT. Pasukan Jembuk – Jembuk padahal Paijo tahu persis siapa yang membayar uang dan siapa yang menerima namun pegawai yang dijanjikan tersebut tidak diterima dan tidak menduduki jabatan yang strategis di PT. Pasukan Jembuk – Jembuk seperti yang Sengkuni janjikan.

Paijo akhirnya menyimpulkan dan menyebut Sengkuni adalah seorang ” Penjilat Bokong Penguasa untuk Jabatan “. Paijo merasa menyesal karena tidak bisa mengingatkan Sengkuni kembali ke jalan yang benar.

Kini Sengkuni memiliki banyak aset seperti rumah baru yang cukup besar, tanah dimana – mana dan masih banyak aset lain yang tidak diketahui banyak orang.

Anas juragan angkot juga pemilik PT. Asria Jembuk – Jembuk. Selain memiliki PT. Pasukan Jembuk – Jembuk, rupanya Anas si juragan angkot juga sebagai pemilik PT. Asria Jembuk – Jembuk yang bergerak di bidang jasa penyediaan marketing atau pemasaran.

Kedua perusahaan yang dimiliki saling berkaitan. Ibarat pengusaha angkot tidak akan dikenal jika tidak ada marketing yang handal. Anas si pengusaha angkot ini juga dikenal sebagai ” Raja Marketing ” di kalangan rekan bisnisnya.

Anas si juragan angkot memiliki jaringan atau relasi yang cukup kuat. Setiap empat bulan sekali dirinya pergi ke pusat ” Ibu Kota Negeri Dongeng” untuk tengkulak ide – ide dan ilmu marketing.

Usaha si pengusaha angkot tidak sia – sia membawa dan mengembangkan PT. Asria Jembuk – Jembuk. Nampak pundi – pundi pemasukan PT. Asria Jembuk – Jembuk milyaran rupiah yang diraup.

Namun, sangat disayangkan PT. Asria Jembuk – Jembuk tidak bertahan lama dan akhirnya gulung tikar. Usut punya usut, sebab dari bangkrutnya perusahaan PT. Asria Jembuk – Jembuk dikarenakan kesalahan pegawainya yang memiliki paras cantik ( putih dan wangi ) berkhianat karena dipengaruhi oleh lawan bisnis Anas si pengusaha angkot tersohor di seluruh antero Negeri Dongeng.

Pendiri FOSKAPDA Veri Kurniawan menegaskan, terkait cerita tersebut, Semua alur cerita yang ada hanya friksi belaka dan untuk hiburan. Mohon maaf jika ada kesamaan nama dan kisah. (Erni)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *