Cak Wiedi Bicara Tentang Capres 2024

SURABAYA, Persindonesia.com,- Pemilu 2024 sudah semakin dekat, bursa pencapresan pun semakin menarik menjadi bahan perbincangan dimana mana. Dengan menggunakan asumsi dan kacamata masing-masing, masyarakat mulai ramai menjadi pengamat politik yang di helat lima tahunan.

Bicara tentang capres 2024, pada tanggal, 3 Oktober 2022 lalu, ada satu partai yang sudah mengawali deklarasi pencalonan presiden untuk pemilu 2024. Adalah Partai NasDem mendeklarasikan Anis Rasyid Baswedan yang masih menjabat Gubernur DKI sebagai Bacapres 2024.

Partai besutan Surya Paloh ini, menjalankan amanat Rakernas yang di gelar pada medio bulan Juni 2022 yang memunculkan tiga nama bacapres yakni Ganjar Pranowo Gubernur Jateng, Anis Baswedan Gubernur DKI, dan Andika Perkasa Panglima TNI. Anis Baswedan mendapat dukungan paling banyak diusulkan oleh DPW Partai NasDem se Indonesia.

Keputusan Bang Surya mendeklarasikan seorang Anis Baswedan sebagai capres 2024 dari Partai NasDem, bukan tanpa alasan dan pastinya sudah dengan pertimbangan yang sangat matang, meskipun harus ditinggalkan oleh beberapa kadernya paska deklarasi Anis capres 2024.

Pada kesempatan ini media persindonesia.com sempat berbincang dengan kader Partai NasDem dari Surabaya Jatim, terkait deklarasi pencapresan seorang Anis Baswedan, Fidiyanto Dwi Yuwono yang Akrab di panggil Cak Wiedi.

Cak Wiedi menjadi anggota Partai NasDem sejak tahun 2013 dan pernah menjadi Ketua DPC Tambaksari di tahun 2015, juga pernah menjadi Sekretaris DPC Tambaksari Surabaya.

” Sebagai Kader Partai NasDem, kita harus loyal terhadap partai, keputusan yang sudah diambil kita harus menghormatinya, bukan tidak punya sikap, tetapi sebagai kader, saya selayaknya tunduk dan menghormati keputusan yang sudah diambil,” kata Cak Wiedi.

Partai NasDem pun tidak bisa sendirian mengusung capres pada pemilu 2024, karena syaratnya harus memiliki kursi 20 % ( minimal 115 Kursi ) di parlemen, sedangkan NasDem hanya memiliki 59 kursi, kurangnya 56 kursi.

” Tentu Pimpinan elite Partai sudah berhitung, dalam melakukan lobi lobi politik, siapa yang akan diajak bergabung dalam pencapresan Anis demi bangsa dan negara tercinta bukan hanya kepentingan kelompok “, jelas cak Wiedi.

” Ini politik, berbeda pandangan itu biasa, dinamikanya sangat dinamis, tidak ada yang abadi, berorganisasi tidak boleh saklek, kita harus memiliki prinsip.” Paparnya.

Cak Wiedi berpendapat, ” Dalam berpartai kita harus memiliki loyalitas dan berintegritas, karena sebenarnya Partai membutuhkan kader-kader partai yang punya loyatitas dan integritas untuk membangun partai.”

Mengutip pernyataan Ketum Bang Surya, ” Tidak ada artinya kemenangan, Jika berdansa diatas tangisan sesama saudara “, lanjutnya menutup perbincangan. (Red/wyn/rr/111022)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *