29 Perangkat Desa Batuagung Ikuti Tes Urine, 2 Orang Terkontaminasi Obat Medis

Persindonesia.com Jembrana – Sebanyak 29 orang perangkat desa, dinas dan Adat Batuagung, Kecamatan Jembrana mengikuti test urine untuk memastikan adanya pengguna narkoba, kegiatan tersebut dilakukan setelah Desa Batuagung terpilih lomba Desa Bebas Narkoba yang merupakan program dari Polres Jembrana. Kegiatan tersebut dihadiri langsung Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana didampingi oleh Kasat Narkoba Iptu I Gede Alit Darmana.

Menurut data yang diterima, dari 29 orang perangkat desa, dinas dan adat yang mengikuti tes urine, sebanyak 2 orang yang terkontaminasi obat medis. Peserta yang terkontaminasi obat medis tersebut memang sedang mengkonsumsi obat dari dokter, mereka sebelum melakukan tes menyerahkan terlebih dahulu obat medis yang dikonsumsi sebelumnya. Selama dilakukan pengecekan urine tidak ditemukan peserta yang positif menggunakan narkoba.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana usai kegiatan mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program dari Polres Jembrana untuk meyadarkan masyarakat dan juga mengenalkan mereka mengenai test urine. “Dalam hal ini kita juga berkaloborasi dengan pemerhati nakorba untuk mengedukasi masyarakat, bahwa test urine itu adalah digunakan untuk mengetahui apakah ada indikasi narkoba atau tidak. Tetapi dalam konteks sekarang ini untuk antisipasi, apabila memang ditemukan kita kedepankan untuk rehabilitasi,” terangnya. Jumat (1/9/2023).

Wagub Cok Ace Dalam Press Conference Bali Interfood 2023

Jelasnya, Dewa Gde Juliana mengatakan, kegiatan tes urin tersebut diawali oleh perangkat desa. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan contoh kepada masyarakat. “Perangkat desa harus tahu terlebih dahulu seperti apa test urine tersebut, ini sebagi contoh untuk masyarakat. Harapannya dengan adanya test urine di desa Batuagung masyarakat dengan kesadaran penuh bisa mengikuti test urine nantinya, kita akan siapkan,” jelasnya.

Langkah antisipasi, lanjut Dewa Gde Juliana, jangan sampai masyarakat sudah terjerumus dalam narkoba, kemudian mereka tidak bisa pulih. “Kita kedepankan kesadaran ingin melaporkan diri, masyarakat silahkan melaporkan diri apabila pernah mengkonsumsi atau pernah diberikan sesuatu yang mungkin efeknya mirip seperti efek narkoba, sehingga kita bisa merehabilitasi mereka. Kegiatan ini bukan untuk penghukuman. Silahkan melaporkan diri ke desa,” ucapnya.

Menurutnya, terpilihnya desa Batuagung mengikuti lomba desa bebas narkoba karena respon positif dari desa yang pada saat pertemuan yang berkaitan dengan narkoba. “Ada beberapa data juga yang kita miliki tentu ini dijadikan salah satu sasaran. Kami tidak ingin salah satu desa yang ada di Jembrana terlebel banyak warganya yang tersangkut narkoba,” tegasnya.

Diduga Izin Belum Terbit, Kegiatan Pertambangan di Tapung Hilir Nekat Beroperasi

Sementara Prebekel Batuagung I Nyoman Sudarma mengatakan, untuk pertama kali tes urine dilakukan oleh semua perangkat desa, dinas dan adat. “Kita mengundang sebanyak 40 orang yang datang sesuai daftar tadi sebanyak 29 orang. Kegiatan ini terus belanjut, kita sudah buat struktur dari desa. Kita tetap ada pembinaan nanti di setiap banjar diikuti oleh petugas kepolisian. Nanti yang belum hadir akan menyusul,” terangnya.

Menurutnya, kali ini yang mengikuti test urin hanya aparat, selanjutnya akan menunggu keputusan dari setiap banjar setelah dilakukan sosialisasi. “Kami sifatnya menunggu dari masing-masing kelian banjar setelah dilakukan sosialisasi saat rapat banjar atau sejenisnya. Nanti kita juga mengundang petugas dari Polres Jembrana, kalau pun nanti ada warga yang melaporkan diri untuk direhabilitasi kita akan fasilitasi dengan Polres Jembrana,” jelasnya. Sub

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *