Denpasar, persindonesia.com – Kegembiraan dan kreativitas melanda kota Denpasar dalam acara lomba mewarnai gerabah yang diselenggarakan oleh Griasta School bersama Bli Mangde. Acara ini dimulai dengan semangat nasionalisme, diperkuat oleh nyanyian lagu Indonesia Raya yang menggetarkan. Dilaksanakan di Gobak Warung & Arthur Studio, Jl. Warmadewa no 25, Binoh Kaja. Sabtu, 27/1/2024.
Sebelum memasuki sesi lomba, hadirin dipersilakan untuk bersama-sama mengucapkan puja dan puji syukur, menciptakan suasana yang penuh keberkahan. Doa dari berbagai keyakinan dihaturkan, mencerminkan keragaman yang menjadi kekuatan bersama.
Bapak I Ketut Gede Adi Trisna Sugara, ST., M.Pd selaku kepala sekolah Griasta memberikan sekapur sirih, mengawali serangkaian acara dengan kebijaksanaan dan kesederhanaan yang memukau. Pengundian doorprize menjadi hiburan seru, menghadirkan kebahagiaan bagi yang beruntung.
Tidak hanya para peserta, kepala sekolah dan tokoh masyarakat Bli Mangde turut meramaikan acara dengan sambutan hangatnya. Kemeriahan semakin terasa dengan pengundian doorprize.
Anggota DPRD Kota Denpasar : I Nyoman Gede Sumara Putra,S.T., yang hadir pada kesempatan tersebut menjelaskan, “Hubungan gaya dan gerak pada peristiwa membuat gerabah adalah gaya dapat membantu mengubah bentuk tanah liat menjadi seni gerabah. Gaya dapat menghasilkan gerakan yang menyebabkan tanah liat dapat dibentuk menjadi bentuk lain. Dengan giat lomba ini akan terbentuk kreatifitas dari anak dalam pengembangan daya imajinasi menuangkan ide-ide lukisan dan warna dalam wadah sebuah gerabah” ujar Bli Mangde.
Setelah ketegangan di acara pengundian, suasana dipulihkan dengan penampilan istimewa dari siswa Griasta. Tepuk tangan meriah mengiringi mereka, memberikan apresiasi yang pantas untuk bakat-bakat muda.
Puncak acara adalah pengumuman pemenang lomba mewarnai gerabah. Sistem penilaian yang unik dengan memanfaatkan platform Instagram memberikan sentuhan modern pada acara sederhana ini. Hasil kreativitas para peserta akan diapresiasi dengan hadiah dana pembinaan senilai 700 ribu rupiah.
Para pemenang tidak hanya berkesempatan membawa pulang hadiah, namun juga mendapat kehormatan pengalungan medali dan sesi foto bersama. Proses ini menambah kenangan indah bagi setiap peserta dan mempererat ikatan antar komunitas.
Dengan penuh kehangatan, acara ditutup dengan doa dan harapan damai.
( Dudick )