Persindonesia.com Badung – Tender jalan tol Gilimanuk-Mengwi yang dibagi dengan 3 sesi diantaranya Gilimanuk-Pekutatan, sepanjang 53,6 km, diikuti seksi kedua, Pekutatan-Soka sepanjang 24,3 km, dan seksi ketiga, Soka-Mengwi sepanjang 18,9 km kembali gagal. Diisukan tender akan diulang pada Oktober 2024.
Gagalnya tender tersebut diungkapkan oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat mendampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono di Kabupaten Badung pada Sabtu (15/6/2024).
Saat dikonfirmasi, Tamba menyampaikan keyakinannya bahwa proyek jalan tol Gilimanuk-Mengwi akan tetap berlanjut meskipun tender terakhir dinyatakan gagal.
Dugaan Keracunan Zat Kimia, Subden 3 KBR Den Gegana Sat Brimob Polda Sumut Laksanakan Pengecekan
“Meskipun tender hari ini gagal, kami yakin jalan tol ini akan tetap berlanjut. Jalan tol ini merupakan kebutuhan mendesak dan telah ditetapkan sebagai proyek strategis nasional,” ujarnya.
Tamba menjelaskan bahwa mundurnya pengerjaan jalan tol disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah tingginya biaya konstruksi. “Jalan tol Mengwi-Gilimanuk merupakan jalan tol termahal di Indonesia. Jadi ada sekitar 200 jalan desa dan sungai yang dipotong oleh jalan tol, sehingga membutuhkan banyak underpass dan overpass,” katanya.
Selain itu, Tamba juga menyebutkan bahwa studi kelayakan proyek ini perlu diperbarui karena perhitungan trafik yang sebelumnya dilakukan sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini.
Rengut 12 Korban Jiwa, Polisi Tetapkan Pemilik Gudang Gas LPG Jadi Tersangka
“Kami mendapat informasi dari Kementerian PUPR bahwa akan ada tender ulang pada bulan Oktober. Kami di Jembrana siap mendukung kelancaran proses tender ini,” jelasnya.
Tamba menangbahkan, masyarakat di Jembrana sangat antusias dengan proyek jalan tol ini. “Masyarakat sudah lama menantikan pembebasan lahan dan pembangunan jalan tol ini. Mereka yakin bahwa jalan tol ini akan membawa banyak manfaat bagi perekonomian lokal,” pungkasnya. Kr