Persindonesia.com Tegal – Media Sosial salah satu Grup di Tegal belakangan ini kembali dihebohkan usai Akun Facebook “Aisyah Bintang” mengunggah postingan meminta bantuan karena merasa dirinya diintimidasi merasa terancam.
Dirinya merasa terintimidasi dan terancam ini mengunggah postingan dengan meminta bantuan Netizen, alhasil ribuan cuitan di kolom komentar pun penuhi akun Aisyah Bintang.
Nah usut punya usut, sebelumnya Aisyah Bintang warga Getaskerep bermaksud memeriksakan kesehatan orang tuanya, namun sayangnya bukan pelayanan yang ramah didapatkan melainkan pelayanan sebaliknya.
Merasa tak dilayani saat akan memeriksa kesehatan orang tuanya, Aisyah mengulas kekecewaan dan sekaligus meminta pihak Puskesmas untuk memperbaiki mutu akan Pelayanan Puskesmas Kaladawa melalui media sosial facebook.
Bupati Tamba Tinjau Pelaksanaan Revetment Pantai Pebuahan
Namun demikian sebaliknya ungkapan oleh Aisyah dianggap mencemarkan nama baik Puskesmas Kaladawa, sehingga membuat Kepala Desa Kaladawa membalas dengan inbox (pesan) pribadi dengan kalimat bernada keras.
Menanggapi adanya kritikan Netizen terkait Pelayanan Puskesmas Kaladawa, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal yakni Dr Ruzaeni mengutarakan bila hal tersebut telah dikoordinasikan ke jajarannya segera menindaklanjuti polemik tersebut.
Dr Ruzaeni melalui telepon genggamnya saat dihubungi awak media Sabtu 6 Juli 2024 siang mengaku bahwa Dinkes (Dinas Kesehatan) telah menginstruksikan tim untuk melakukan tindak lanjut terkait viral Pelayanan Puskesmas ke Puskesmas Kaladawa.
“Sesuai hasil tim pasien tidak dilayani, karena pasien datang diluar jam layanan, sesuai aturan batas pendaftaran yaitu pada pukul 11 siang,” katanya.
Pj. Ketua TP PKK Bali Ny. drg. Ida Mahendra Ajak Orangtua Kawal Tumbuh Kembang Anak
Sedangkan soal petugas puskesmas tidak ramah atau judes hingga galak pihak Dinas Kesehatan akan melakukan evaluasi kinerja petugas puskesmas se Kabupaten Tegal dan tidak hanya Puskesmas Kaladawa Talang Tegal.
Disinggung terkait intimidasi hingga pencemaran nama baik, dirinya menjelaskan tidak ada intimidasi dan rasa jengkel dari Kepala Desa Kaladawa seperti yang disebutkan dalam postingan Aisyah Bintang.
“Pak lurah/ kades sudah menyatakan tidak jengkel maupun mengintimidasi dan kepala Desa Kakadawa menerima kritik pasalnya kritikan bagus untuk perbaikan dan soal inbok melalui akun Facebook Aisyah klarifikasi saja,” tegasnya.
Sedangkan Kades (Kepala Desa) Kaladawa H. Taslihin saat dikonfirmasi pada Jumat 6 Juli 2024 diruang kerjanya mengaku bahwa ia sebagai Kepala Desa sebagai penengah dan tidak ada intimidasi ke yang bersangkutan.
Diprediksi, Suasana Politik Jembrana Akan Memanas Setelah Bebasnya Gede Winasa
“Kebetulan Puskesmas berada di wilayah Desa Kaladawa jadi kami sebagai Kepala Desa hanya sebagai penengah agar tidak berkepanjangan dan meminta kedua belah pihak untuk saling memperbaiki dan intropeksi diri” ujarnya.
Ia mengaku, itu hanya miskomunikasi, pasalnya pihaknya tidak ada intimidasi dan terkait kritikan pasien untuk lebih membangun, pihaknya sangat menerima sebagai masukan dan saran untuk lebih memperbaiki. “Saya menghimbau untuk lebih bijak dalam bermedia sosial jadi tidak asal main posting, sharing sebelum share,” pungkasnya. (Red/Kar)