Penglukatan Dasa Mala Taman Sari di Banjar Sama Griya Dipercaya Menolak Bala

Bangli,PersIndonesia.Com- Berbicara tempat penglukatan (pembersihan diri) Kabupaten Bangli memiliki banyak tempat yang unik dan wajib dikunjungi sebagai salah satu destinasi Wisata Relegi.

Dari beberapa tempat penglukatan yang sudah terkenal ada satu (1) tempat penglukatan yang unik dan penuh nuansa religius bernama Penglukatan Tirta Dasa Mala Taman Sari yang belum banyak diketahui khalayak umum (Publik).

Baca Juga : Rapat Kesiapan Lomba Burung Berkicau Bersama Tim Penilai

Keunikan Penglukatan Tirta Dasa Mala Taman Sari yang terletak di Banjar Sama Griya, Desa Sama, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli ini terpancar dari 10 pancoran yang ada yang diperkirakan berasal dari Gunung Agung yang secara religius dipercaya ampuh menolak bala (penyakit).

Menurut penuturan salah satu pemangku setempat bernama Ida Bagus Nyoman Merta menyebutkan, penglukatan ini secara religius banyak memiliki kesidian (keampuhan) bagi mereka yang melakukan ruat (penyucian diri).

Secara niskala bagi umat yang percaya melakukan penglukatan disini banyak hal yang akan dirasakan. Dengan keyakinan dan keberkahan Sang Pasupati yang berstana disini semua mala (kekotoran) akan sirna.

“Dengan doa dan keyakinan yang ada kerezekian, haral melintang dalam kehidupan serta keharmonisan dalam hidup akan terwujud”, ujarnya, ditemui dilokasi Minggu (14/7/24).

Lebih lanjut dikatakannya, selain itu 10 air pancoran yang bersumber dari Pura Naga Basuki Gunung Agung ini juga mampu memberikan berkah kerezekian bagi umatnya yang melukat.

Banyak yang telah datang kesini, entah karena mendapat pawisik melalui mimpi atau karena petunjuk Tuhan Yang Maha Esa untuk melakukan pembersihan diri.

“Banyak umat dari Singaraja, Klungkung dan daerah lainnya yang datang kesini saat rahinan Purnama, tilem dan banyupinaruh seperti saat ini”, ungkap Ida Bagus Merta.

Baca Juga : Fun Walk Gebyar KBPP Polri, Wadankorbrimob Polri Hadir Di GBK

Terkait sarana yang dibutuhkan untuk melukat, ia menjelaskan dalam pelaksanaanya umat wajib membawa 1 pejati, canang sari. Untuk sesari tidak dipatok alias seikhlasnya.

Nantinya umat yang melukat akan diarahkan oleh Pemangku yang ada disini. Sebaiknya umat yang dalam posisi Cuntaka (menstruasi) jangan melakukan penglukatan karena menjadi pantangan.

“Untuk pujawali di Pura Tirta Taman Sari Dasa Mala ini setiap Ngarkasih Perangbakat”, pungkasnya. (IGS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *