Persindonesia.com Jembrana – Pasar Umum Negara yang baru selesai dibangun di bagian selatan sungai mengalami kebocoran pada Selasa (1/10/2024). Kebocoran ini terjadi di lantai dua, tepatnya di kios pedagang dupa dan bumbu. Diduga, kebocoran berasal dari pipa saluran air dan atap bangunan.
Tidak hanya di lantai dua, kebocoran juga terjadi di lantai satu di dua titik, yaitu di tempat wudhu dan kran air di wastafel bagian timur bangunan. Genangan air yang terjadi diduga disebabkan oleh pedagang yang lupa mematikan kran setelah digunakan.
Salah seorang pedagang, Wayan Sumarya, mengaku terkejut saat membuka kiosnya dan mendapati lantai tergenang air. “Banjir mulai kemarin, pusatnya di utara wastafel dinding utara. Airnya besar sekali, hampir menggenangi dagangan saya. Banjirnya dari kemarin sampai menggenangi lantai dan hampir masuk ke kios,” katanya, Rabu (2/10/2024).
Astaga! Diduga OC, WNA Asal Rusia Ditemukan Tak Bernyawa Dalam Jurang di Kintamani
Ia menduga sumber air berasal dari kran wastafel yang menempel di dinding utara. “Saya curiga dari kran wastafel. Kemungkinan ada yang menyalakan kran dan membiarkannya begitu saja, sehingga air jatuh ke lantai dan menyebabkan banjir. Kalau untuk mengetahui kejadian awal, bisa dicek di CCTV. Selain itu, bangunannya juga tidak memiliki saluran air keluar, jadi air menggenang di dalam,” tambahnya.
Menurut Wayan, lebih parahnya lagi petugas tidak melakukan kontrol saat pasar tutup, sehingga air menggenang di lantai. “Kalau atap, tidak ada yang bocor,” ucapnya.
Genangan air juga terjadi di tempat wudhu bagian barat. “Kemungkinan orang habis wudhu lupa mematikan kran, sehingga air meluap dan menggenangi lantai para pedagang,” jelasnya.
Diduga Terlibat Pesta Sex di Kota Batu 12 Orang di Amankan Polda Jatim
Sementara salah satu pedagang di lantai 2 yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan, kebocoran di lantai dua gedung sebelah selatan sungai terjadi saat hujan lebat pada Selasa (1/9/2024) di kios pedagang dupa dan bumbu. Kebocoran tersebut diduga berasal dari atap dan pipa yang menempel di atas. “Kebocoran terjadi kemarin saat hujan lebat. Saya melihat kebocoran berasal dari atap gedung ini,” ungkapnya
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Jembrana, I Komang Agus Adinata, menyatakan bahwa kebocoran sebenarnya tidak terjadi di pasar.
“Air yang ada di lantai satu di bangunan pasar sebelah selatan itu berasal dari para pedagang yang menghidupkan kran saat wudhu dan tidak ditutup kembali. Mereka lupa menutup kran tersebut, sehingga air meluber sampai ke luar tempat wudhu,” katanya.
Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Pj Sekda Bangli Ajak Pemuda Perbanyak Pengetahuan Positif
“Kami sudah menempatkan petugas di sana. Mereka bertugas keliling mengecek kebersihan pasar. Saat ada kebocoran kemarin, mereka yang menginformasikan ke kantor,” tambahnya.
Untuk kebocoran di salah satu kios di lantai dua, pihaknya sudah memantau dan akan segera diperbaiki. “Bangunan itu masih dalam masa pemeliharaan. Itu tanggung jawab pihak pemborong, mereka yang akan memperbaiki,” ujarnya.
Terkait keteledoran pedagang yang tidak menutup kran air, pihaknya berencana mengadakan sekolah pasar setelah pilkada. “Tujuan sekolah pasar ini di antaranya untuk memberi tahu pedagang tentang cara menggunakan fasilitas yang ada di pasar, salah satunya penggunaan kran air yang mungkin belum mereka pahami,” tandasnya. Dar