Pasar Umum Negara Sepi Pengunjung, Dewan Temukan Kejanggalan

Persindonesia.com Jembrana – Meski telah dibuka beberapa bulan lalu, Pasar Umum Negara masih tampak sepi pengunjung. Hanya sejumlah kios dan los, seperti pedagang sayur, ikan, dan buah-buahan di lantai satu bangunan utara, yang beroperasi secara normal. Namun, sebagian besar kios di lantai satu dan dua bangunan selatan masih belum beraktivitas.

Merespons situasi ini, Komisi II DPRD Jembrana yang dipimpin oleh Ketua Komisi II Ketut Suwastika yang kerap dipanggil Cohok dan Wakil Ketua Komisi II I Wayan Wardana, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Umum Negara. Dalam sidak tersebut, Cohok mengungkapkan bahwa meskipun pasar belum diserahterimakan secara resmi, pihaknya merasa perlu hadir untuk melihat kondisi lapangan yang diakui sepi oleh berbagai sumber.

“Meskipun pedagang sudah menerima kunci, banyak yang belum mulai berjualan. Sesuai Peraturan Bupati, jika dalam tiga bulan masih tidak ada aktivitas, maka akan ada surat peringatan dan kios tersebut bisa dialihkan kepada masyarakat lain yang berminat berjualan di pasar ini,” ujarnya. Minggu (03/11/2024).

Dalam sidak, pihaknya juga menemukan bahwa beberapa kios dioperasikan oleh orang yang bukan pemilik terdaftar. “Kami melihat ada yang berjualan bukan pemilik kios atau los. Mereka mengaku kios tersebut milik keluarga. Hal ini membuka kemungkinan adanya transaksi jual-beli kios,” tambahnya. Ia menegaskan agar pengelola pasar memastikan pemilik kios sesuai dengan data dinas dan menindaklanjuti jika ditemukan perbedaan.

Jembrana Jadi Satu-satunya Kabupaten di Bali yang Lamban Tertibkan APK, Ada Apa?

Menanggapi banyaknya pedagang yang masih memilih berjualan di Pasar Ijo Gading, Cohok berharap agar para pedagang di sana bersedia pindah ke Pasar Umum Negara. “Kami akan melakukan penertiban terhadap pedagang yang berjualan di trotoar, terutama pedagang buah. Penertiban ini penting agar pedagang di Pasar Umum Negara tidak dirugikan,” katanya.

Cohok juga menyebut rencana perbaikan fasilitas pasar, seperti penataan kios dan perbaikan akses, yang akan dilakukan setelah serah terima. “Kami akan mengubah posisi bangunan, memperbesar pintu masuk, dan membuka tembok penutup di area pedagang emas agar lebih terlihat. Saat ini mereka seolah-olah berada di dalam penjara, dan konsumen kesulitan melihat ke dalam,” ucapnya.

Wakil Ketua DPRD Jembrana I Wayan Wardana, menambahkan bahwa area sayur mayur dan ikan di lantai satu sudah berjalan normal, namun lantai dua masih sepi dan kurang nyaman bagi pedagang serta konsumen. “Di lantai dua, udaranya panas dan akses ke sana cukup jauh dari area los sayur dan ikan. Kami akan usulkan agar dibuatkan tangga langsung dari lantai satu ke lantai dua,” ujarnya.

Disesalkan, Fun Bike Beratribut Kampanye, Perangkat Desa Rambipuji Jember Diduga Langgar Netralitas ASN

Dengan temuan ini, pihaknya berencana mengadakan rapat kerja dengan instansi terkait untuk membahas permasalahan yang ada serta mencari solusi agar Pasar Umum Negara dapat beroperasi dengan optimal dan menarik lebih banyak pengunjung. TS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *