Denpasar, persindonesia.com – Setelah terhenti selama 16 tahun, proyek pembangunan Pura Desa dan Puseh Desa Adat Pohgading akhirnya kembali dilanjutkan. Dengan adanya musyawarah mufakat antara para prajuru Desa dan perwakilan tokoh masyarakat dari berbagai banjar di Desa Adat Pohgading, I Wayan Mirta, S.T., Bendesa Adat yang baru dilantik pada Maret 2024, bersama timnya, melaksanakan Upacara Pecaruan Jigramaya pada Senin, 4 November 2024.
Upacara Pecaruan, yang juga dikenal sebagai mecaru atau tawur, adalah upacara yadnya dalam agama Hindu yang bertujuan untuk membersihkan Bhuta Kala dan segala kotoran. Upacara ini juga bertujuan menciptakan keharmonisan antara alam semesta dan makhluk hidup. Pecaruan Jigramaya merupakan salah satu jenis upacara pecaruan pamahayu karang yang dilakukan untuk menetralisir dampak negatif yang mungkin timbul dari pekarangan.
Pembangunan Pura Desa Lan Puseh Desa Adat Pohgading pertama kali digagas dan dimulai pada tahun 2006 hingga 2009, namun sempat tertunda karena sejumlah kendala, seperti perbedaan pemahaman dan pendapat. Akhirnya, pembangunan ini terhenti selama kurang lebih 16 tahun.
Dalam wawancara dengan media, I Wayan Mirta, S.T., Bendesa Adat Pohgading, menyatakan, “Secara pribadi, saya merasa memiliki tanggung jawab sosial. Sebagai seorang undagi dan arsitek, saya juga berkewajiban untuk mengajak masyarakat melanjutkan pembangunan Pura Desa Lan Puseh. Mengapa demikian? Karena saya berpikir sederhana, sesuatu yang telah kita mulai, apalagi ini adalah tempat pemujaan Ida Betara, harus kita tuntaskan. Kita kembali pada konsep-konsep Adiluhung warisan leluhur kita, yaitu bermusyawarah mufakat. Mari kita bersatu, bekerja sama, dan saling mendukung.”
“Melalui pemikiran yang baik dan kerja sama yang solid, saya yakin kita akan menghasilkan karya yang luar biasa. Sebagai prajuru anyar yang baru dilantik pada Maret 2024, saya berkomitmen untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan melanjutkan pembangunan Pura Desa Lan Puseh. Secara hukum dan formal, kami telah melalui parum krama adat sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi. Kami juga telah menyusun rancangan kegiatan lima tahun ke depan, yang dikenal dengan APBN, yang akan diteruskan setiap tahunnya dalam rencana kerja pemerintah desa. Program prioritas kami dalam bidang Parahyangan adalah melanjutkan pembangunan Pura Desa Lan Puseh. Selain itu, kami juga sepakat untuk mengangkat isu terkait pembangunan krematorium, yang sebelumnya juga telah digagas oleh prajuru desa, namun belum tuntas. Sebagai prajuru yang baru, kami berkomitmen untuk menindaklanjutinya demi mewujudkan harapan masyarakat, agar krematorium ini dapat terwujud dengan baik, dan semoga semua yang kami lakukan membawa masyarakat Desa Adat Pohgading menuju Mokshartam Jagaditha,” ujar I Wayan Mirta, Bendesa Adat Pohgading.
Sementara itu, Jero Mangku Gede Karang, Ketua Tim Pembangunan Pura Desa Lan Puseh Desa Adat Pohgading, menjelaskan, “Acara Pecaruan Jigramaya ini bertujuan untuk menetralisir energi negatif dari segala Butha secara niskala. Setelah upacara ini, kami akan melanjutkan proyek pembangunan Pura Desa Lan Puseh yang direncanakan mulai dilaksanakan pada 7 November 2024. Upacara Pecaruan ini dipuput oleh Ida Sulinggih Bagawan Wajra Sattwa Dwijananda, dan dihadiri oleh prajuru Desa Adat Pohgading, serta para Angga Saba Kerta Desa, Kelihan Adat se-Desa Adat Pohgading, Jero Mangku, dan krama Banjar se-Desa Adat Pohgading.”ucap Jero Mangku.
Prosesi Pecaruan Jigramaya yang dimulai pada pukul 16:00 WITA dan berlangsung hingga pukul 19:00 WITA berjalan dengan lancar, berkat kerja sama semua pihak dan tim pembangunan Pura. Acara ini juga dihadiri oleh para undangan, di antaranya:
Prajuru Desa Adat Pohgading
Perbekel Ubung Kaja
Jero Mangku Desa dan Mangku Sanak
Jero Kelihan Banjar Adat serta dasa (10 orang) dari Desa Adat Pohgading
Bapak Babinkamtibmas Ubung Kaja
Bapak Polmas Ubung Kaja
Jero Pembangunan Pura Desa Lan Puseh
Pemucuk dan Angga Sabha Desa
Pemucuk dan Angga Kerta Desa
Pemucuk dan Angga Juru Canang
Pemucuk dan Angga Srati
Pemucuk Paiketan Krama Werda
Jero Pemucuk dan Angga Pecalang Desa
Kepala Pasar Desa Adat Pohgading
Ketua Yayasan Pendidikan Widya Santi
Pemucuk dan Angga Widya Sabha
Ketua Sekeha Gong Arsa Winangun
(Dudick)