Persindonesia.com Jembrana – Beredarnya isu kedatangan pengobatan alternatif oleh Ida Dayak asal Kalimantan yang ahli mengobati terutama penyakit patah tulang, telah viral di media sosial facebook. Pengobatan yang dengan sistem pendaftaran di awal dengan harga pendaftaran Rp 250 ribu diduga dimanfaatkan oknum tertentu untuk mencari keuntungan, mengingat pihak polres Jembrana telah mengumumkan bahwa informasi tersebut tidak benar alias Hoax.
Saat dikonfirmasi awak media, Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto saat mempublikasikan klinik Polres Jembrana yang mendapat penghargaan dari Polda Bali dan BPJS, membenarkan adanya laporan dari masyarakat terkait isu ini. Ia mengungkapkan, pihaknya telah menerima pertanyaan dari warga mengenai kabar pengobatan alternatif tersebut.
“Masyarakat menghubungi nomor yang tercantum pada iklan pendaftaran melalui WhatsApp. Mereka diberi informasi bahwa pengobatan akan dilakukan di Gedung Ir. Sukarno, dengan jumlah pasien yang mendaftar sudah mencapai 271 orang dari kuota 300 pasien selama tiga hari. Pendaftaran dipercepat dengan bujuk rayu agar segera mentransfer biaya sebesar Rp 250 ribu,” terangnya, Jumat (10/01/2024).
Candi Kurung Pura Dalem Saren Guwang Amblas, Kerugian Capai Ratusan Juta
Pihaknya langsung mengambil langkah cepat dengan melakukan pengecekan. Tim yang diterjunkan menemukan bahwa Gedung Ir. Sukarno tidak memiliki jadwal kegiatan pengobatan alternatif pada tanggal yang disebutkan. Selain itu, nomor telepon yang digunakan dalam pendaftaran terdeteksi sebagai nomor abal-abal yang hanya berfungsi melalui WhatsApp, dan rekening tujuan pembayaran tidak terkait dengan Ida Dayak.
“Kami menduga ini adalah modus penipuan. Informasi yang disebarkan tidak benar, dan kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati. Jangan mentransfer biaya pendaftaran atau pembayaran apa pun sebelum memastikan kebenaran informasi tersebut,” tegasnya.
Endang mengaku juga telah menginstruksikan bhabinkamtibmas di setiap desa untuk menyampaikan informasi ini kepada warga. Masyarakat diharapkan lebih waspada terhadap penipuan yang memanfaatkan nama tokoh atau layanan terkenal.
Diduga Bekas Dupa Masih Menyala, Pelinggih di Desa Belanga Kintamani Ludes Terbakar
“Kami menghimbau masyarakat agar selalu memeriksa keaslian informasi yang diterima, terutama yang berhubungan dengan pembayaran uang. Langkah ini penting untuk menghindari menjadi korban penipuan yang kian marak terjadi di era digital,”ucapnya. TS