Uji Klinis Fase 3 Gelembung Nano Hidrogen RAHO Club di RSUB, Efektif untuk Penderita Parkinsonisme

Surabaya, Persindonesia.com,- Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB) menjadi tempat pelaksanaan uji klinis fase 3 pertama dari inovasi terbaru pengobatan Parkinsonisme, yakni injeksi intravena gelembung nano hidrogen. Penelitian ini merupakan hasil kolaborasi antara Institut Molekul Indonesia (IMI), RSUB, dan RAHO Club sebagai sponsor tunggal pendanaan.

Teknologi ini diharapkan menjadi terobosan modern dalam terapi komplementer bagi penderita penyakit neurodegeneratif yang ditandai dengan penurunan progresif fungsi sel saraf. Saat ini, terdapat lebih dari 6,1 juta penderita Parkinsonisme di seluruh dunia. Inovasi gelembung nano hidrogen menunjukkan hasil yang efektif dalam meningkatkan kesehatan pasien Parkinsonisme melalui mekanisme yang lebih mendalam.

Seremoni uji klinis fase 3 ini diresmikan pada September 2024 oleh Rektor Universitas Brawijaya sekaligus penasihat IMI, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc. Dalam sambutannya, Prof. Widodo menegaskan bahwa penelitian ini semakin mengukuhkan posisi RSUB sebagai rumah sakit pendidikan yang aktif berkontribusi dalam penelitian dan pengembangan ilmu kesehatan, selain menyediakan layanan kesehatan berkualitas.

Tim peneliti Parkinsonisme di RSUB melibatkan dr. Siti Nurlaela, Sp.S, dr. Aris Widayati, Sp.S, dr. Novita Titis Harbiyanti, Sp.S, dan dr. An Nisaa Novrizka Sari, Sp.N, bersama Dr. dr. Emmy Endang, Sp.S, CIPS, dan dr. Aditya Tri Hernowo, Ph.D dari IMI, dengan dukungan mitra pakar dr. Eko Arisetijono, Sp.S(K).

Acara tersebut juga dihadiri oleh tokoh penting IMI, termasuk penasihat IMI Prof. Sutiman Bambang Sumitro, SU., D.Sc., dan Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES, Ketua RAHO Club Kan Eddy yang juga merupakan penasihat IMI, Ketua IMI Prof. Akhmad Sabarudin, M.Sc, Dr.Sc., serta beberapa peneliti senior IMI, seperti dr. Subagjo, Sp.B, Sp.BTKV, Subsp.VE (K), FIATCVS, Dr. dr. P.W.M. Olly Indrajani, Sp.PD, dan dr. Saraswati, M.Psi., FIAS.

Ketua tim penelitian, dr. Siti Nurlaela, Sp.S, menyampaikan bahwa kolaborasi IMI, RSUB, dan RAHO Club ini merupakan revolusi dalam penanganan Parkinsonisme. “Penelitian ini adalah gebrakan besar dalam tata laksana Parkinsonisme. Selama ini, terapi hanya mampu mengendalikan gejala tanpa memperbaiki kerusakan saraf yang terjadi,” tegas dr. Siti. Penelitian ini direncanakan berlangsung selama satu tahun di RSUB Malang.

Salah satu yang menarik, Ketua RAHO Club, Kan Eddy, turut hadir dan membagikan pengalaman pribadinya. Parkinsonisme pernah menghantui wanita berusia 84 tahun ini, yang bertahun-tahun terbaring tak berdaya di tempat tidur. Sebagai salah satu penerima awal terapi gelembung nano hidrogen RAHO Club, ia mengalami perbaikan kesehatan yang signifikan hingga mampu kembali beraktivitas normal setelah beberapa sesi terapi.

Pengalaman pribadi yang menginspirasi ini memberikan motivasi tambahan bagi seluruh pihak yang terlibat dalam penelitian. Keberhasilan terapi ini diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi pasien Parkinsonisme di seluruh dunia.

Penelitian gelembung nano hidrogen dari RAHO Club tidak hanya membawa harapan baru bagi penderita, tetapi juga bertujuan untuk mencegah Parkinsonisme, meningkatkan kualitas hidup, serta menginspirasi penelitian medis di masa depan. Dengan demikian, keluarga pasien pun akan merasa lebih ringan menghadapi tantangan ini. (Red-sam/ timsby)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *