Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, dan Asisten Administrasi Umum Sekda Provinsi Bali, I Dewa Putu Sunartha, yang mewakili Penjabat (Pj.) Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya. Dalam sambutannya, Mahendra Jaya menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif.
“Ruang Bersama Indonesia bukan hanya sekadar fasilitas, melainkan simbol harapan dan kolaborasi untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan dan anak di Bali,” ujar Mahendra Jaya melalui sambutan tertulisnya.
Menurut Kepala Dinas Sosial PPPA Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani, kehadiran RBI ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi perempuan dan anak. Berdasarkan data Simfoni PPA 2024, terdapat 383 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Bali, mencakup berbagai bentuk kekerasan fisik, psikis, ekonomi, dan seksual.
“Ruang ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat perlindungan, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan, edukasi, dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas perempuan,” jelas Luh Ayu Aryani.
Sebanyak 12 Ruang Bersama Indonesia telah didirikan di berbagai wilayah di Bali, termasuk Desa Dawan Klod, Desa Nyalian (Klungkung), Desa Dauh Peken (Tabanan), dan Desa Panji (Buleleng). Fasilitas ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui pemberdayaan perempuan.
Dalam acara peresmian, Arifah Fauzi juga memberikan apresiasi terhadap peran perempuan Bali yang dinilainya sebagai penjaga tradisi dan motor penggerak ekonomi kreatif.
“Perempuan Bali memiliki peran besar dalam menjaga budaya dan mendukung keberlanjutan ekonomi melalui inovasi dan ketangguhan mereka,” ungkapnya.
Dengan adanya RBI ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya perlindungan dan pemberdayaan perempuan serta anak sebagai bagian integral dari kemajuan Bali. Peresmian ini menjadi wujud nyata kerja sama lintas sektor dalam menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan sejahtera. krg*