Dinsos Bangli Lakukan Kremasi Bayi Yang Ditemukan Pada Garase Warga Tamanbali Esok Jumat

Bangli,PersIndonesia.Com- Sempat mengalami penundaan, proses kremasi bayi yang ditemukan pada Garase warga di Banjar Gulingan Kangin, Desa Tamanbali, Bangli akhirnya bakal dilakukan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bangli.

Sebelumnya Dinas Sosial Bangli berencana melakukan kremasi bayi malang tersebut dilaksanakan pada hari Jumat (24/1/2025) dengan mengambil tempat di Krematorium Bebalang, tetapi karena masih proses penyelidikan Kepolisian pelaksanaan kremasi ditunda.

Baca Juga : Dinsos Bangli Berencana Lakukan Kremasi Pasca Bayi Yang Ditemukan di Garase Meninggal

Kabid Sosial Rehabilitasi Perlindungan dan Jaminan Sosial PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Bangli, Sang Ayu Suarning mengatakan setelah menerima berita acara pelimpahan dari pihak Polres Bangli, proses kremasi berdasarkan kesepakatan bersama akan dilangsungkan besok hari Jumat (14/2/2025).

Untuk tempat kremasi bayi malang itu sendiri sesuai kesepakatan tetap di Krematorium Bebalang. “Untuk waktunya dimulai pukul 7.30 Wita dengan menghadirkan sejumlah instansi terkait”, ujarnya kepada awak media dikonfirmasi, Kamis (13/2/2025).

Menurutnya, seusai proses kremasi selesai akan dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara serah terima terkait pelaksanaan kremasi bayi tersebut. Untuk penandatanganan berita acara ada 10 instansi terkait yang bakal melakukan penandatanganan.

Adapun beberapa instansi tersebut diantaranya dari unsur PHDI Bangli, Departemen Agama, bidang Kesra, Kepolisian, pihak Dinsos sendiri dan pihak Krematorium.

“Semoga pelaksanaan kremasi bayi malang tersebut dapat berjalan lancar”, kata Sang Ayu Suarning.

Baca Juga : Nihil Korban Jiwa, Kurun Sebulan Kerugian Dampak Bencana di Bangli Capai 2 Milyar

Terpisah, Ketua Yayasan Sagraha Mandra Kantha Santhi Krematorium Bebalang, I Nyoman Karsana, SE M.Ag menyampaikan, untuk proses kremasi berupa ngelungah bayi tersebut dilaksanakan sesuai tahapan-tahapan kematian bayi secara umum. Sebelum proses kremasi akan dilakukan atur piuning terlebih dahulu.

Kemudian dilakukan pengentegan dan proses mapinunas di patung bayi Kremasi yang ada lokasi Kremasi. “Hal ini dilakukan dengan tujuan agar bayi yang di klungah nantinya mendapat tempat yang baik secara Niskala”, ujar pria yang juga sekaligus Bendesa Adat Bebalang ini.

Untuk prosesi kremasi, lanjutnya kami lakukan sampai tahap penganyutan ke segara (laut). Dan untuk segala beban biaya kremasi kami yang tanggung sampai selesai. “Semoga bayi malang tersebut nantinya mendapatkan tempat yang baik dan siapapun yang numadi (red- menitis pada bayi secara Hindu Bali) tenang dialam sana”, pungkasnya. (IGS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *