Swaha, Bayi Yang Ditemukan Pada Garase Warga Tamanbali Akhirnya Dikremasi

Bangli,PersIndonesia.Com- Pemkab Bangli melalui Dinas Sosial (Dinsos) melalui Dinas sosial bekerjasama dengan yayasan Krematorium Bebalang,  Bangli akhirnya melakukan upacara kremasi terhadap bayi malang yang ditemukan pada sebuah garase warga di Banjar Dinas Guliang Kangin, Tamanbali, Bangli, pada Jumat (14/2/25).

Prosesi kremasi bayi perempuan yang berlangsung di Krematorium Bebalang, Bangli dihadiri oleh Penjabat (Pj) Sekda Bangli, I Made Ari Pulasari dan sejumlah pejabat teras Pemkab Bangli, Kepolisian, tokoh agama dan sejumlah masyarakat yang simpati atas kondisi bayi malang tersebut.

Baca Juga : Dinsos Bangli Lakukan Kremasi Bayi Yang Ditemukan Pada Garase Warga Tamanbali Esok Jumat

Pj Sekda Bangli I Made Ari Pulasari menyampaikan prosesi kremasi di gelar setelah dilakukan koordinasi dan kesepakatan dengan berbagai pihak dan sudah dilakukan penyerahan dari pihak Kepolisian dengan Dinas Sosial Bangli termasuk dengan pihak Krematorium. “Sebelum dikremasi,  berita acara serah terima sudah dilakukan, sehingga status bayi bersih dari hukum,” ujarnya.

Selanjutnya, proses kremasi dilakukan secara agama Hindu, dikarenakan seluruh proses kejadian dan penanganan dilakukan di Bangli yang mayoritas Hindu. Disamping itu juga, sudah di lakukan upacara memeras anak atau diadopsi, sehingga dokumen si bayi berstatus Hindu. Diakuinya untuk pembiayaan sepenuhnya di tangung pihak Yayasan Krematorium Bebalang Bangli.

Dan kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah melakukan berbagai upaya sehingga prosesi kremasi jenazah bayi ini dapat kami lakukan. “Semoga kebaikan datang dari segala penjuru dan arwah bayi bisa kembali ke alamnya dan mendapatkan kedamaian,” kata Pulasari.

Baca Juga : Sekali Gebrak, Polres Bangli Berhasil Ringkus Pelaku Pencurian Motor dan Penadah

Sementara itu, Ketua Yayasan Krematorium Bebalang I Nyoman  Karsana SE M.Ag mengatakan upacara kremasi yang dilaksanakan saat ini adalah upacara Ngelangkir. Yakni, sebuah upacara Pitra Yadnya yang dilakukan untuk bayi yang meninggal sebelum pusarnya terputus. Untuk biaya kremasi bayi kami yang tanggung semua.

“Ini merupakan bentuk kepedulian yayasan untuk membantu masyarakat terlantar ataupun kurang mampu,” ungkap Pria yang sekaligus Bendesa Adat Bebalang ini.

Diketahui,  bayi perempuan malang tersebut ditemukan di sebuah garase kosong di wilayah Banjar Guliang Kangin, Desa Tamanbali, Kec./Kab. Bangli pada hari Senin (13/1/25) lalu. Bayi sempat diselamatkan dan mendapatkan perawatan. Sayangnya, pada hari Minggu (19/2/25) bayi yang diperkirakan lahir prematur dengan usia kandungan 32 minggu itu, meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif selama 6 hari di Rumah Sakit Umum Bangli.

Dikonfirmasi terpisah terkait pelaku yang melakukan penelantaran bayi tersebut, Kasat Reskrim Polres Bangli AKP I Gusti Ngurah Jaya Winangun mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terhadap pelaku. Kami berharap dukungan dan doa semua pihak agar pelaku segera bisa kami ungkap. “Semoga dengan telah dikremasinya bayi malang tersebut dapat menguak pelaku dibalik semua ini, Swaha”, pungkasnya. (DB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *