Komang Alam Almarhum
BANGLI persindonesia.com , 14 Juni 2025 – Arena sabung ayam ilegal (tajen) di Banjar Tabu, Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Bangli, berubah menjadi lokasi pertumpahan darah, Sabtu sore (14/6). Kericuhan yang melibatkan senjata tajam dan benda tumpul menewaskan satu orang warga atas nama Komang Alam (34) dan melukai satu orang lainnya. Polisi kini tengah memburu pelaku utama yang diketahui berinisial ML, atau lebih dikenal dengan nama Mangku Luwes, seorang mantan narapidana kasus pembunuhan di Nusa Kambangan.
Insiden berdarah ini terekam dalam sejumlah video amatir dan viral di media sosial, salah satunya diunggah akun Facebook Bali Jaya Ceritaku Ceritamu. Video tersebut menunjukkan suasana kacau di arena tajen, dengan sejumlah pria saling menyerang menggunakan linggis dan senjata tajam, di tengah kerumunan warga yang tampak panik.
Motif Diduga Perselisihan Taruhan.
Menurut keterangan saksi mata di lokasi, perkelahian bermula dari perselisihan taruhan antar kelompok pendukung ayam aduan, yang sebelumnya sempat cekcok karena klaim kemenangan. Emosi memuncak hingga mengakibatkan perkelahian terbuka. “Awalnya adu mulut biasa, tapi cepat panas. Salah satu dari mereka langsung mengayunkan linggis, yang lain bawa pisau. Situasinya nggak bisa dikendalikan,” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya.
Komang Alam disebut sebagai korban utama yang mengalami luka bacok parah di bagian dada dan leher. Ia sempat diberikan pertolongan oleh tim medis di lokasi namun nyawanya tak tertolong saat tiba di RSUD Bangli. Seorang korban lainnya, yang identitasnya belum diungkap, mengalami luka berat dan masih dalam perawatan intensif.
Pelaku Utama Mangku Luwes, Mantan Narapidana, Dari hasil penyelidikan awal Polres Bangli dan Polsek Kintamani, pelaku utama penyerangan diduga kuat adalah Mangku Luwes, pria asal daerah yang sama, dengan rekam jejak kriminal yang mencolok. Ia diketahui merupakan mantan narapidana kasus pembunuhan berencana dan pernah menjalani hukuman di Lapas Nusa Kambangan selama 12 tahun sebelum bebas pada 2023.
Suasana berubah menjadi kacau, suasana terbalik ayam menonton manusia yang berkelahi.
Kepala Polsek Bangli, Kompol I Nengah Sukerna, membenarkan kejadia prahara berdarah di arena tajen tersebut.”Identitas pelaku sudah kami kantongi. Pelaku diketahui melarikan diri usai kejadian. Tim gabungan kini melakukan pencarian intensif di wilayah-wilayah rawan persembunyian” ujar Kompol Nengah.
Selain mengejar pelaku, aparat kepolisian juga mulai menyelidiki jaringan tajen ilegal yang disebut masih marak di wilayah-wilayah terpencil Bali, termasuk Kintamani. Kapolres Bangli, melalui keterangan tertulis, menyatakan akan menindak tegas praktik sabung ayam ilegal yang kerap menjadi pemicu konflik sosial.
Peristiwa ini meninggalkan trauma bagi warga Desa Songan. Sejumlah tokoh adat mendesak agar aparat keamanan lebih proaktif dalam mendeteksi dini potensi konflik sosial, terutama yang melibatkan kegiatan berisiko tinggi seperti sabung ayam dan pesta adat.
Sementara itu, pihak keluarga korban Komang Alam menyatakan dukacita mendalam dan meminta aparat bertindak cepat menangkap pelaku. Upacara ngaben dadakan direncanakan akan dilangsungkan minggu depan.
@krg.