Momentum Hari Saraswati, Bupati Adi Arnawa Persembahyangan di Pura Pasek Gelgel Blahkiuh

Bupati Adi Arnawa turut menyerahkan dana punia sebesar Rp 20 juta sebagai wujud dukungan pemerintah terhadap kelestarian adat dan budaya.

 

Abiansemal persindonesia.com, 6 September 2025 – Memaknai hari suci Saraswati sebagai momen peningkatan spiritual dan kebersamaan, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa bersama Ketua TP PKK Badung Ny. Rasniathi Adi Arnawa melaksanakan persembahyangan pada puncak Karya Piodalan di Pura Pasek Gelgel, Banjar Kembangsari, Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal.

Karya agung yang dilaksanakan meliputi Ngenteg Linggih, Padudusan Alit, Melaspas, Mupuk Pedagingan, serta Rsi Gana, dan menjadi tonggak penting bagi keberadaan pura yang dibangun oleh semangat swadaya masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Adi Arnawa turut menyerahkan dana punia sebesar Rp 20 juta sebagai wujud dukungan pemerintah terhadap kelestarian adat dan budaya. Dana tersebut diterima langsung oleh Manggala Karya, I Made Puja.

Bupati menyampaikan apresiasi atas semangat gotong-royong warga pengempon yang mampu mewujudkan karya spiritual besar ini. “Ini adalah bukti kuatnya rasa kebersamaan dan pasemetonan. Secara niskala, ini bentuk bhakti kepada leluhur; secara sekala, ini bukti nyata kekompakan dan persatuan warga,” ujar Bupati Adi Arnawa dalam dharma wecananya.

Ia juga mengajak seluruh krama untuk terus menjaga keharmonisan dan mendukung program pemerintah demi terciptanya masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing.

Sementara itu, Manggala Karya I Made Puja mengungkapkan rasa terima kasih atas kehadiran dan perhatian dari Pemkab Badung. Ia menjelaskan bahwa Pura Pasek Gelgel merupakan realisasi dari keinginan krama untuk memisahkan pelinggih Ratu Kawitan Pasek Gelgel dari Pura Dalem Sedan, yang sebelumnya menjadi satu. Pembangunan dimulai sejak tahun 2014 dan baru tahun ini mampu dilaksanakan karya secara penuh.  “Setelah lebih dari satu dekade, akhirnya kami bisa melaksanakan karya ngenteg linggih berkat kekompakan dan semangat yadnya dari 137 KK krama pengempon,” jelasnya.

Upacara ini menjadi tidak hanya simbol keagamaan, namun juga momentum memperkuat identitas dan solidaritas sosial masyarakat Pasek Gelgel di tengah dinamika zaman.

@red.

Sumber : Prokompim Badung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *