Pengelipuran Festival ke-12 Digelar, Jadi Ajang Pembangkitan Perekonomian Masyarakat

PersIndonesia.Com,Bangli- Secara resmi pagelaran Pengelipuran Village Festival ke-12 tahun 2025 kembali digelar. Pembukaan even tahunan yang telah masuk ke dalam 110 Karisma Event Nusantara (KEN), dilakukan Kamis, (10/7/2025). Berbagai tradisi seni dan budaya dipentaskan dalam festival yang didukung oleh 14 bebanuan dari Kintamani, Susut, dan sekitarnya. Salah satunya, tari Legong Klasik dan Tari Gabor yang dipentaskan secara kolosal.

Selain itu, selama pelaksanaan festival yang berlangsung hingga 12 Juli 2025 mendatang, pengunjung juga bisa melihat berbagai Sovenir dan sajian khas kuliner di pameran UMKM yang dipusatkan di Tugu Makam Pahlawan Kapten Mudita.

Baca Juga : Lakalantas Maut di Desa Kayubhi, Truck Tabrak Kendaraan dan Bangunan, 4 Nyawa Melayang

“Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, penutupan rangkaian Festival akan dilaksanakan pada bulan Desember. Setiap bulannya kita akan melaksanakan even,” ujar General Manager Desa Wisata Penglipuran Wayan Samiarsa.

Pihaknya berharap dengan pelaksanaan festival ini, selain sebagai ajang kreativitas generasi muda juga sebagai sarana promosi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Penglipuran.

Sementara itu, Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan, pengelipuran ini memang memiliki banyak predikat, yang semua berproses secara alami. Berbagai isu terkini, seperti masalah sampah selalu bisa dihadapi oleh Desa Penglipuran, bahkan sebagai garda terdepan. “Pengelipuran selalu tampil di depan, seperti permasalahan sampah. Pengelipuran tak perlu diragukan untuk masalah seperti itu,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya berkomitmen akan selalu mendorong lahirnya desa wisata lainnya. Kata dia, ada 34 SK yang telah diberikan pada desa wisata. “Kami harap ke depan muncul pengelipuran baru di Kabupaten Bangli dengan nuansa yang berbeda, berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat dan PAD Bangli,” terang Bupati.

Baca Juga : Libur Nyepi dan Idul Fitri, Kunjungan Wisatawan Membludak ke Penglipuran dan Kintamani

Disisi lain Bendesa adat Pengelipuran, I Wayan Budiarta menyampaikan bahwa saat ini Desa Pengelipuran sendiri telah dikenal sebagai desa terbersih dan terbaik dunia, berkat komitmen masyarakatnya dalam menjaga lingkungan dan melestarikan budaya. Penghargaan Kalpataru Lestari yang diterima oleh Desa ini menjadi bukti atas keberhasilan mereka dalam menjaga lingkungan dan melestarikan budaya.

“Harapan kami hanya dukungan dari semua pihak, sehingga apa yang kami rencanakan bisa berjalan baik dan lancar demi kita bersama. Sebab eksistensi pengelipuran sebagai destinasi pariwisata akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Asisten 1 Setda Pemprov Bali, I Dewa Gede Mahendra Putra mewakili Gubernur Koster berharap kegiatan seperti ini terus dikembangkan, agar Desa Wisata Pengelipuran benar-benar bermanfaat bagi semua pihak. “Kegiatan even seperti ini merupakan salah satu upaya kita dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan,” ujarnya. Disisi lain, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Event Kemenpar RI, Nova Arines, berharap semoga even ini menginspirasi destinasi pariwisata lainnya.(IGS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *