Persindonesia.com Jembrana — Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan bersama Wakil Bupati IGN Patriana Krisna (Ipat) turun langsung ke lokasi jalan longsor di jalur Pengastian–Pendem, Selasa (30/9). Kunjungan ini dilakukan untuk meninjau secara langsung kondisi kerusakan serta memastikan percepatan proses perbaikan infrastruktur jalan yang terdampak.
Longsor yang terjadi pada malam sebelumnya menyebabkan kerusakan serius pada badan jalan, bahkan hampir memutus total akses. Jalur tersebut diketahui merupakan akses utama bagi siswa SD, SMP, dan SMA di wilayah tersebut karena merupakan rute pintas yang lebih aman dibandingkan jalan nasional yang padat dan rawan kecelakaan.
PN Bangli Gelar Sidang Perdana Kasus Pembunuhan Komang Alam, Pengamanan Diperketat
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Kabupaten Jembrana, I Wayan Sudiarta, menjelaskan bahwa pihaknya telah lama mengusulkan perbaikan pascabencana banjir sebelumnya. Namun saat itu, kerusakan masih tergolong ringan. “Setelah longsor tadi malam, kondisinya memburuk drastis. Hampir seluruh badan jalan habis. Kami langsung melaporkan kepada Bapak Bupati, dan beliau memerintahkan agar dilakukan pengecekan hari ini juga,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sudiarta menerangkan bahwa Dinas PUPRPKP Jembrana telah melakukan estimasi biaya perbaikan yang dibutuhkan, yakni sebesar Rp461.720.000. Rencananya, anggaran akan diambil dari dana Belanja Tak Terduga (BTT) Kabupaten, dan juga akan diajukan bantuan BTT tambahan dari Pemerintah Provinsi Bali.
Tanam Pohon Sebelum Dilantik, PPPK Jembrana Jadi Simbol Aparatur Peduli Lingkungan
Untuk sementara, arus lalu lintas dialihkan melalui jalur alternatif di kawasan Hardys Land. Namun demikian, jalur ini memiliki keterbatasan, khususnya untuk kendaraan roda empat. Oleh karena itu, percepatan perbaikan menjadi prioritas utama.
“Karena ini sifatnya mendesak, dan berkaitan dengan akses pendidikan serta keselamatan warga, proses pengajuan BTT langsung kami susun hari ini. Kami berharap minggu depan sudah bisa mulai dikerjakan,” tambah Sudiarta. Hm