Persindonesia.com Jembrana – Pemerintah Kabupaten Jembrana membuka Jembrana Investment Service Center (JISC), sebuah layanan prioritas terpadu yang didesain khusus untuk mendongkrak realisasi investasi di wilayah Jembrana.
JISC diluncurkan secara resmi oleh Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, didampingi Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi, dan Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Mall Pelayanan Publik Kabupaten Jembrana, Kamis (23/10).
“Hari ini kita launching Jembrana Investment Service Center yang bertujuan untuk memudahkan orang berinvestasi di Jembrana. Selama ini mereka kesulitan mencari informasi, pelayanan perijinan kemudian tentang pelaporan termasuk juga tata ruang,” ucap Bupati Kembang Hartawan.
Dengan adanya JISC, Bupati Kembang berharap akan menarik investor untuk datang ke Jembrana dengan berbagai kemudahan yang diberikan sehingga nantinya akan tercipta lapangan pekerjaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jembrana.
“Harapannya akan banyak sekali Investor yang ada di Jembrana. Kita permudah pelayanannya dan memastikan pelayanannya baik. Komitmen kita terhadap ini, sehingga mereka akan berinvestasi di kabupaten Jembrana, dengan begitu berarti perekonomian akan bergerak,” ujarnya.
Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Made Gede Budiartha menjelaskan latar belakang pembentukan JISC adalah rendahnya realisasi investasi di Jembrana. Salah satu kendala utamanya adalah proses perizinan yang terkesan lambat.
Sanapi terpilih , Pemkab Bogor Ucap Syukur Semua Berjalan Lancar
“Setelah kami dalami proses perijinannya, yang menjadi perhatian utama adalah pengurusan persetujuan bangunan gedung (PBG). Ada satu persyaratan dokumen teknis yang harus disiapkan oleh pemohon yaitu adalah gambar yang dibuat oleh arsitek yang bersertifikat. Inilah yg menjadi kendala sehingga terkesan proses perijinan itu lama padahal kalau sudah lengkap, maksimal dua hari sudah bisa keluar,” ujarnya.
Selain masalah perizinan, menurut Budiartha rendahnya investasi juga disebabkan oleh belum sinkronnya koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi, yang membuat investor harus “berkeliling” mengurus izin. Selain itu, promosi potensi pariwisata yang masih kurang juga menjadi pekerjaan rumah.
“Jika masalah-masalah ini tidak kita selesaikan, pembangunan Jembrana akan terhambat, Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan stagnan, dan angka pengangguran bisa meningkat,” tambahnya.
Skandal KUR Fiktif Senilai Rp 2,3 Milyar di Jimbaran Bergulir, Seorang Tersangka Kembali Terciduk
Budiartha menjelaskan JISC adalah layanan prioritas dimana ada layanan informasi berkaitan dengan potensi investasi, regulasi investasi, proses perijinan dan SOP layanan perijinan termasuk standar waktu dan biaya dan standar pelayanan perijinan. Kemudian ada fasilitasi pelayanan perijinan, jadi ketika ada Investor atau pengusaha yang tidak bisa secara mandiri melakukan proses perijinan melalui sistem OSS maka kita layani disini.
“Jadi pelaku usaha atau investor tinggal membawa data, kita bantu inputkan,” ucapnya.
Selain itu JISC juga menyediakan layanan pendampingan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) untuk membantu pelaku usaha yang telah berjalan dalam memenuhi kewajiban pelaporan berkala (LKPM) secara akurat dan tepat waktu. Serta layanan Monitoring dan Pengendalian Investasi untuk melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap realisasi investasi yang sudah berjalan untuk memastikan kesesuaian dengan perizinan dan rencana bisnis.
Dengan adanya JISC, Investor yang datang ke Jembrana kini akan dilayani secara komprehensif, mulai dari informasi awal hingga pelaksanaan investasi. Hm