Tangerang,Persindonesia.com-Demi mewujudkan indonesia Meningkatkan kapasitas respon organisasi lokal dan lembaga usaha dalam pengurangan risiko bencana yang termaksud dalam marwah Keselamatan kesehatan,Kerja dan lingkungan (K3), APK3L Tangerang Raya bersama Wahana Visi Indonesia (WVI), Humanitarian Forum Indonesia (HFI) dan RedR Indonesia yang didukung oleh USAID, mengimplementasikan program Sinergi (Supporting Disasser Preparedness of NGO ‘s and Community)
Dengan semakin tingginya Resiko kebakaran yang terjadi dengan beberapa lembaga usaha di Tangerang, maka salah satu event yang mendukung implementasi, Keselamatan,kesehatan Kerja dan lingkungan (K3), Salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan adalah Workshop Perumusan Standar Ketangguhan Bencana Kebakaran Pada Lembaga Usaha di Tangerang Raya. Tujuannya adalah membuat rumusan standar resiliensi meliputi indikator ketangguhan bencana pemenuhan indikator dan standar kategori berdasarkan penilaian dokument teknis dan pengukuran.
Ketua Umum APK3L Tangerang Raya Nurhaeryanti S,KM mengatakan ,”tidak dapat bekerja sendiri dalam menyelesaikan permasalahan Kebakaran Untuk itu diharapkan peran serta dan semangat kerjasama dan seluruh komponen representatif perusahaan di Tangerang. “Kami berharap lembaga usaha di tanggerang raya siap dan tangguh dalam menghadapi bencana kebakaran dan atau bencana lainnya,” ujarnya.
Sebagai organisasi Non profit, lanjut Nurhaeryanti, yang berbasis pada Pengembangan Keselamatan, kesehatan, Kerja dan lingkungan (K3), APK3L Tangerang Raya peduli akan kelangsungan lembaga usaha dan pengembangan K3 yang berkualitas. Oleh karena itu, APK3L Tangerang Raya bersama Wahana Visi Indonesa (WVI) membuat program Ketangguhan Bencana Kebakaran Pada Lembaga Usaha di Tangerang Raya dalam mewujudkan Lembaga usaha di tangerang tangguh bencana kebakaran.
“Periode program Workshop Pengembangan Indikator “Ketangguhan Lembaga Usaha bencana kebakaran” akan diselenggarakan mulai 26 Agustus sampai dengan 28 Agustus 2022 dengan mekanisme. Setiap peserta perwakilan lembaga usaha memberikan masukan dan sumbangsih dalam menentukan dan menguji indikator kebakaran,” terangnya.
Dalam hal dukungan program Pengembangan Indikator Ketangguhan Lembaga Usaha tangguh bencana kebakaran, dalam pengembangan meningkatkan kapasitas respon masyarakat, organisasi lokal dan lembaga usaha dalam pengurangan resiko bencana kebakaran,tutupnya (nur)